Semester-1 2021, Pertamina Catat Laba Positif Rp2,6 Triliun
Senin, 16 Agustus 2021 - 15:25 WIB
Sementara, lanjutnya, badan usaha BBM lainnya telah beberapa kali menaikkan harga jual BBM-nya sejak awal 2021. Tentu saja Pendapatan dan Laba dari sektor Hilir menjadi cukup tertekan, namun ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Pertamina untuk membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Efisiensi biaya dan Revenue enhancement untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan ini, lanjut Fajriyah, direksi, komisaris dan pekerja pertamina tidak tinggal diam dan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk peningkatan pendapatan (revenue enhancement) dan juga efisiensi (cost leadership) di seluruh lini.
Upaya revenue enhancement sebagai tambahan menopang pendapatan perusahaan, tutur Fajriyah, Pertamina mendorong seluruh Subholding dan anak usaha memperkuat kinerja operasional, di antaranya melalui:
- Peningkatan produksi dan lifting serta peningkatan monetisasi gas di seluruh Wilayah Kerja (WK) sektor Hulu Migas termasuk akselerasi rencana kerja yang agresif dan masif di WK Rokan yang per 9 Agustus 2021 telah dikelola oleh Pertamina.
- Optimasi produksi di kilang dengan produk bernilai tinggi dan meningkatkan penjualan produk kilang dan petrokimia baik di dalam negeri maupun ekspor ke pasar luar negeri.
- Akselerasi pembangunan PLTS baik di lingkungan Pertamina maupun pasar eksternal serta memperkuat ekosistem baterai melalui aktivasi swapping & charging EV Battery di SPKLU yang terintegrasi dengan SPBU.
- Akselerasi komersial LNG dan optimalisasi infrastruktur Arun sebagai pusat distribusi di kawasan Asia.
- Peluang tambahan revenue atas penyewaan kapal dan jasa logistik ke eksternal Pertamina untuk cargo LPG, BBM serta Petrokimia.
Sedangkan untuk program efisiensi, Pertamina dengan serius berkomitmen melakukan berbagai optimalisasi, di antaranya melalui:
- Reformasi pola operasi supply chain crude, BBM dan LPG.
Efisiensi biaya dan Revenue enhancement untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan ini, lanjut Fajriyah, direksi, komisaris dan pekerja pertamina tidak tinggal diam dan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk peningkatan pendapatan (revenue enhancement) dan juga efisiensi (cost leadership) di seluruh lini.
Upaya revenue enhancement sebagai tambahan menopang pendapatan perusahaan, tutur Fajriyah, Pertamina mendorong seluruh Subholding dan anak usaha memperkuat kinerja operasional, di antaranya melalui:
- Peningkatan produksi dan lifting serta peningkatan monetisasi gas di seluruh Wilayah Kerja (WK) sektor Hulu Migas termasuk akselerasi rencana kerja yang agresif dan masif di WK Rokan yang per 9 Agustus 2021 telah dikelola oleh Pertamina.
- Optimasi produksi di kilang dengan produk bernilai tinggi dan meningkatkan penjualan produk kilang dan petrokimia baik di dalam negeri maupun ekspor ke pasar luar negeri.
- Akselerasi pembangunan PLTS baik di lingkungan Pertamina maupun pasar eksternal serta memperkuat ekosistem baterai melalui aktivasi swapping & charging EV Battery di SPKLU yang terintegrasi dengan SPBU.
- Akselerasi komersial LNG dan optimalisasi infrastruktur Arun sebagai pusat distribusi di kawasan Asia.
- Peluang tambahan revenue atas penyewaan kapal dan jasa logistik ke eksternal Pertamina untuk cargo LPG, BBM serta Petrokimia.
Sedangkan untuk program efisiensi, Pertamina dengan serius berkomitmen melakukan berbagai optimalisasi, di antaranya melalui:
- Reformasi pola operasi supply chain crude, BBM dan LPG.
tulis komentar anda