Tinjau Latma Garuda Shield, KSAD: Metode Pelatihan Pertama Kali Dilakukan
Kamis, 12 Agustus 2021 - 23:14 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa meninjau Latihan Bersama (Latma) Garuda Shield ke-15 Tahun 2021, Kamis (12/8/2021). Adapun Latma tersebut digelar di Amborawang, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Latihan terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan Amerika Serikat ini, diselenggarakan sejak 1 hingga 14 Agustus mendatang di tiga tempat berbeda. Ketiganya yaitu Puslatpur Kodiklatad di Baturaja, Daerah Latihan Amborawang, Balikpapan dan Makalisung Manado.
Jenderal Andika menuturkan, di Amborawang sebanyak 376 prajurit TNI AD dan US Army yang terlibat. Materi latihannya antara lain offensif, tetapi hubungan kompi, di mana dalam pergerakannya menghadapi gangguan atau hambatan seperti ranjau.
"Mekanisme latihan di Amborawang baru pertama kali dilakukan di TNI AD karena menerapkan metode latihan dua pihak tidak dikendalikan, yang selama ini biasanya menggunakan metode satu pihak dikendalikan," ungkap Andika, Kamis (12/8/2021).
Yonif 621/Manuntung dan Yonif 623/BWT bertindak sebagai lawan daripada lawan dari gabungan personel TNI dan US Army. Menurut dia, latihan sama sekali tak diarahkan yang membuat latihan menjadi realistis.
"Mereka berupaya mengalahkan satu sama yang lain tanpa dikendalikan, sehingga realisme latihan dapat diwujudkan dengan optimal," tuturnya. Andika bangga atas apa yang ditampilkan oleh para prajurit TNI AD dan US Army.
Andika berharap, persahabatan antara dua prajurit kedua negara bisa berlanjut lebih lama lagi."Saya bangga dengan para prajurit TNI AD yang berinteraksi dengan US Army persahabatan ini harus berlanjut terus," pungkasnya.
Latihan terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan Amerika Serikat ini, diselenggarakan sejak 1 hingga 14 Agustus mendatang di tiga tempat berbeda. Ketiganya yaitu Puslatpur Kodiklatad di Baturaja, Daerah Latihan Amborawang, Balikpapan dan Makalisung Manado.
Jenderal Andika menuturkan, di Amborawang sebanyak 376 prajurit TNI AD dan US Army yang terlibat. Materi latihannya antara lain offensif, tetapi hubungan kompi, di mana dalam pergerakannya menghadapi gangguan atau hambatan seperti ranjau.
"Mekanisme latihan di Amborawang baru pertama kali dilakukan di TNI AD karena menerapkan metode latihan dua pihak tidak dikendalikan, yang selama ini biasanya menggunakan metode satu pihak dikendalikan," ungkap Andika, Kamis (12/8/2021).
Yonif 621/Manuntung dan Yonif 623/BWT bertindak sebagai lawan daripada lawan dari gabungan personel TNI dan US Army. Menurut dia, latihan sama sekali tak diarahkan yang membuat latihan menjadi realistis.
"Mereka berupaya mengalahkan satu sama yang lain tanpa dikendalikan, sehingga realisme latihan dapat diwujudkan dengan optimal," tuturnya. Andika bangga atas apa yang ditampilkan oleh para prajurit TNI AD dan US Army.
Andika berharap, persahabatan antara dua prajurit kedua negara bisa berlanjut lebih lama lagi."Saya bangga dengan para prajurit TNI AD yang berinteraksi dengan US Army persahabatan ini harus berlanjut terus," pungkasnya.
(hab)
tulis komentar anda