Peringati HUT Bung Hatta, Megawati Ingatkan Pemimpin Harus Mau Blusukan
Kamis, 12 Agustus 2021 - 20:03 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada jajarannya untuk terus turun ke lapangan melihat kondisi rakyat. Menjadi pemimpin negeri ini, harus mau blusukan dan tangannya bersalaman dengan rakyat.
Ajaran ini disampaikannya kepada para kader partai tanpa terkecuali. Termasuk anak-anaknya yang terjun ke dunia politik. Megawati juga mengaku hal yang sama disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang juga kader PDIP. Megawati mengaku sering mendorong sang presiden untuk melakukan blusukan.
"Makanya saya bilang ke Pak Jokowi, ayo blusukan, pak. Saya dulu itu blusukan. Bukan menyombongkan diri, tidak. Itu sebuah pengalaman hidup. Bahwa luar biasa Indonesia ini," kata Megawati dalam Webminar peringatan HUT Ke-199 Proklamator RI Mohammad Hatta yang digelar oleh Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDIP, Kamis (12/8/2021).
Menurut Megawati Soekarnoputri, memimpin negeri ini tidak bisa hanya bermodalkan teori. Pemimpin harus memahami lapangan dan kondisi rakyatnya. Terlebih, Indonesia merupakan negara yang besar sehingga pemimpin dituntut untuk mengetahui secara detail kondisi lapangan.
"Pemimpin itu harus pemimpin rakyat. Artinya bertemu dengan rakyat. Supaya rakyat itu tahu hidungmu itu, lho. Saya bilang dengan jari (kepada) anak-anak saya, kamu harus salaman. Ini tangan saya, mungkin pernah salaman sama orang lepra, mungkin sama orang gatelen, tetapi itulah tangan rakyat," kata Megawati.
Putri Proklamator RI Bung Karno itu juga menyampaikan tidak memiliki kepentingan lain untuk menyampaikan betapa pentingnya blusukan dan salaman ke rakyat. "Saya cuma mau bilang, pemimpin RI adalah harus pemimpin rakyat yang mengerti, mengerti kehidupan rakyat sebenarnya itu seperti apa. Mari kita ikuti lagi UUD kita. Banyak perundangan tidak melihat sumber perundang-perundangan itu," jelas Megawati Soekarnoputri.
Ajaran ini disampaikannya kepada para kader partai tanpa terkecuali. Termasuk anak-anaknya yang terjun ke dunia politik. Megawati juga mengaku hal yang sama disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang juga kader PDIP. Megawati mengaku sering mendorong sang presiden untuk melakukan blusukan.
"Makanya saya bilang ke Pak Jokowi, ayo blusukan, pak. Saya dulu itu blusukan. Bukan menyombongkan diri, tidak. Itu sebuah pengalaman hidup. Bahwa luar biasa Indonesia ini," kata Megawati dalam Webminar peringatan HUT Ke-199 Proklamator RI Mohammad Hatta yang digelar oleh Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDIP, Kamis (12/8/2021).
Menurut Megawati Soekarnoputri, memimpin negeri ini tidak bisa hanya bermodalkan teori. Pemimpin harus memahami lapangan dan kondisi rakyatnya. Terlebih, Indonesia merupakan negara yang besar sehingga pemimpin dituntut untuk mengetahui secara detail kondisi lapangan.
"Pemimpin itu harus pemimpin rakyat. Artinya bertemu dengan rakyat. Supaya rakyat itu tahu hidungmu itu, lho. Saya bilang dengan jari (kepada) anak-anak saya, kamu harus salaman. Ini tangan saya, mungkin pernah salaman sama orang lepra, mungkin sama orang gatelen, tetapi itulah tangan rakyat," kata Megawati.
Putri Proklamator RI Bung Karno itu juga menyampaikan tidak memiliki kepentingan lain untuk menyampaikan betapa pentingnya blusukan dan salaman ke rakyat. "Saya cuma mau bilang, pemimpin RI adalah harus pemimpin rakyat yang mengerti, mengerti kehidupan rakyat sebenarnya itu seperti apa. Mari kita ikuti lagi UUD kita. Banyak perundangan tidak melihat sumber perundang-perundangan itu," jelas Megawati Soekarnoputri.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda