BIN Gelar Vaksinasi Lanjutan, Siapkan 50.000 Vaksin COVID-19 di 14 Provinsi

Kamis, 12 Agustus 2021 - 14:29 WIB
Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan saat meninjau vaksinasi pelajar di Banten, Kamis (12/8/2021). FOTO/IST
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi lanjutan untuk para pelajar dan warga secara door to door. Vaksinasi lanjutan ini diadakan di 14 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan mengatakan, pihaknya menyiapkan 50.000 dosis dalam vaksinasi lanjutan tersebut. Para pelajar dan warga di lingkungan padat penduduk masih menjadi prioritas penerima dalam vaksinasi lanjutan ini.

"Hari ini kita mengadakan vaksinasi lanjutan. Total ada 50.000 vaksin yang disiapkan yang tersebar di 14 provinsi," kata Budi Gunawan di Banten, Kamis (12/8/2021).



Baca juga: Warga Semangat Vaksin, Ini Penampakan Antrean Vaksinasi Anak



Budi Gunawan menjelaskan ihwal alasan BIN menggelar vaksinasi pelajar. Sebab, para pelajar merupakan calon penerus bangsa dan negara. "Sehingga vaksinasi terhadap anak-anak pelajar ini masih menjadi prioritas dan penting sekali," katanya.

Ia juga membeberkan alasan BIN mengadakan vaksinasi secara door to door. Menurut dia, vaksinasi cara ini sangat efektif lantaran mampu menjangkau warga yang tinggal di pelosok-pelosok.

"Vaksinasi secara door to door ini sangat efektif karena menjangkau masyarakat yang tinggal di perumahan-perumahan padat penduduk, bahkan yang tinggal di daerah-daerah pelosok," ujarnya.

Baca juga: Mal di Jakarta Kembali Dibuka, Asosiasi Pusat Belanja: Mari Kita Vaksinasi



Budi Gunawan juga memastikan pihaknya akan mengadakan vaksinasi lanjutan di daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus virus corona. Bahkan, beberapa di antaranya termasuk zona hitam penularan COVID-19.

"Kita pastikan spot-spot ini kita pilih yakni karena lonjakan angka positif rate-nya cukup tinggi dan sudah menjadi zona hitam atau merah," katanya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More