Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), unit strategis dalam penegakan peraturan daerah, disiplin, ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat. Foto/Ist
JAKARTA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merupakan unit strategis dalam penegakan peraturan daerah, disiplin, ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat.
Interaksi dan komunikasi antarpersonal anggota satuan ini semakin intensif harus dilakukan dengan warga yang sedang tertekan secara ekonomi. Efektivitas komunikasi yang empatik sangat dibutuhkan dalam situasi sulit warga tersebut.
Untuk itu, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) memandang penting dilakukan penguatan kapasitas komunikasi empatik.
Ketua Dewan Pengurus APEKSI Bima Arya menekankan, kepemimpinan adalah seni memadukan ketegasan dan kasih sayang. Kata Bima, ketegasan dan kasih sayang sama-sama dibutuhkan dalam krisis dan kesulitan.
Di depan peserta pelatihan virtual Satpol PP tersebut, Wali Kota Bogor ini menegaskan beberapa prinsip kepemimpinan. Menurut Bima, Satpol PP sebetulnya dalam level tertentu memiliki kekuasaan di lapangan.
"Ketegasan tanpa kasih sayang adalah kezoliman, namun kasih sayang tanpa ketegasan adalah kelemahan," ujar Bima yang pada kesempatan tersebut juga menggunakan seragam lengkap para pamong Praja Wibawa.
Materi pelatihan yang berat dapat ditampilkan secara praktis oleh pelatih nasional Risang Rimbatmaja, juga konsultan profesional di berbagai lembaga internasional (seperti UNICEF, John Hopkins University, USAID, dan lain-lain). Berbagai teori dan prinsip komunikasi antar personal ditampilkan dengan contoh kasus dan fakta di lapangan, lalu disajikan dengan sangat menarik.
"Motif utama atau niat dalam berkomunikasi kita harus jelas dulu. Bukankah tujuan kita untuk menyampaikan pesan? Kalaupun harus berbeda pendapat, kita bukan mencari menang, hanya karena berseragam yang gagah," ujar Risang.