Percepat Vaksin, Pemerintah Disarankan Beri Insentif Warga yang Mau Divaksin
Kamis, 05 Agustus 2021 - 10:48 WIB
JAKARTA - Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga 3 Agustus 2021, sudah lebih dari 21 juta penduduk Indonesia telah mendapat vaksin Covid-19 (virus Corona) lengkap.
Baca Juga: vaksin
"Target sasaran vaksinasi Covid-19 Indonesia itu sebanyak 208.265.720 orang," menurut data yang dipaparkan KPCPEN di Twitter resminya seperti yang dikutip, Kamis (5/8/2021).
Baca juga: Pemerintah Harus Pastikan Stok Vaksin Covid-19 Aman
Menanggapi hal tersebut Ekonom Indef, Abra Talattov meminta pemerintah menggunakan kebijakan insentif untuk divaksin, misalnya dengan pemberian sembako agar masyarakat akan tertarik untuk divaksin.
"Masyarakat Indonesia lebih menerima vaksin dengan sembako," jelas Abra demikian dikutip pada laman resmi NU.
Ia mencontohkan negara lain, ada yang dengan cara memberikan voucher dari pihak swasta seperti di Thailand, masyarakat di pedesaan diberikan insentif sapi. Ia membayangkan adanya doorprize umroh dan haji dalam suatu program vaksinasi.
"Masyarakat lebih menerima itu perlu didukung swasta dan CSR juga," ujarnya.
Menurutnya, jika pemerintah menggunakan kebijakan disinsentif seperti memberikan ancaman kepada masyarakat dengan berbagai hal jika tidak divaksin akan mendapati berbagai kesulitan.
Hal ini, menurutnya, justru semakin membuat masyarakat enggan, alih-alih mengikuti. "Semakin diancam, semakin resisten bukannya luluh. Alih-alih disinsentif, yang harus didengungkan itu positif insentif," jelasnya.
Baca Juga: vaksin
"Target sasaran vaksinasi Covid-19 Indonesia itu sebanyak 208.265.720 orang," menurut data yang dipaparkan KPCPEN di Twitter resminya seperti yang dikutip, Kamis (5/8/2021).
Baca juga: Pemerintah Harus Pastikan Stok Vaksin Covid-19 Aman
Menanggapi hal tersebut Ekonom Indef, Abra Talattov meminta pemerintah menggunakan kebijakan insentif untuk divaksin, misalnya dengan pemberian sembako agar masyarakat akan tertarik untuk divaksin.
"Masyarakat Indonesia lebih menerima vaksin dengan sembako," jelas Abra demikian dikutip pada laman resmi NU.
Ia mencontohkan negara lain, ada yang dengan cara memberikan voucher dari pihak swasta seperti di Thailand, masyarakat di pedesaan diberikan insentif sapi. Ia membayangkan adanya doorprize umroh dan haji dalam suatu program vaksinasi.
"Masyarakat lebih menerima itu perlu didukung swasta dan CSR juga," ujarnya.
Menurutnya, jika pemerintah menggunakan kebijakan disinsentif seperti memberikan ancaman kepada masyarakat dengan berbagai hal jika tidak divaksin akan mendapati berbagai kesulitan.
Hal ini, menurutnya, justru semakin membuat masyarakat enggan, alih-alih mengikuti. "Semakin diancam, semakin resisten bukannya luluh. Alih-alih disinsentif, yang harus didengungkan itu positif insentif," jelasnya.
(maf)
tulis komentar anda