Hamzah Haz Tokoh Fenomenal PPP dan Sangat Membumi
Senin, 26 Juli 2021 - 10:54 WIB
JAKARTA - Tokoh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz terpilih menjadi wakil presiden (wapres) ke-9 RI pada 26 Juli 2001. Bagi PPP, sosok Hamzah merupakan tokoh fenomenal.
Pria kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940 itu terpilih sebagai Wapres setelah unggul dari Akbar Tandjung di putaran ketiga pemilihan di MPR RI. Hamzah Haz pun resmi mendampingi Megawati Soekarnoputri yang menjadi presiden menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ada 23 Juli 2021. Gus Dur dilengserkan oleh MPR RI yang dipimpin Amien Rais saat itu melalui sidang istimewa MPR.
Di pemerintahan era Gus Dur, Hamzah Haz menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan. Hamzah Haz juga pernah menjabat Wakil Ketua DPR RI bidang Ekonomi dan Keuangan.
Selain itu, Hamzah Haz juga pernah menjabat Menteri Negara Investasi Periode 23 Mei 1998-18 Mei 1999 di era Presiden B.J Habibie. Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2004 silam, PPP mencalonkan Hamzah Haz sebagai Capres berpasangan dengan Agum Gumelar. Namun, mereka kalah dengan perolehan suara hanya 3%.
"Kami Insya Allah akan merebut kembali," kata politikus PPP Syaifullah Tamliha kepada SINDOnews, Senin (26/7/2021), menanggapi Hamzah Haz yang dilantik menjadi Wapres pada 20 tahun silam.
Tamliha mengatakan, Hamzah Haz merupakan tokoh fenomenal setelah KH Idham Chalid (pendiri PPP) yang dikader Nahdlatul Ulama (NU) dimulai menjadi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dalam usia 21 tahun.
"Dan selanjutnya menjadi anggota DPR RI dengan menjadi Ketua Badan Anggaran terlama dan disebut 'Datok Anggaran' sampai diangkat menjadi menteri di era BJ Habibie dan Gus Dur hingga menjadi Wapres di era Ibu Megawati. Pak Hamzah adalah sosok yang sangat 'membumi' di PPP, sangat menghormati habaib dan ulama," tutur Tamliha.
Tamliha membeberkan, pada saat Habib Rizieq Shihab ditahan di Polda Metro Jaya, Hamzah yang masih menjabat Wapres datang ke Polda untuk membesuk. "Sehingga umat Islam pengikut HRS menjadi 'senyap'."
Tamliha juga menyebut kemesraan PPP dengan PDIP berlangsung hingga saat ini. Dia menambahkan, PDIP merasa nyaman berkoalisi dengan PPP. "Peninggalan fundamental dari Hamzah Haz saat menjadi Wapres adalah mengamendemen UUD 1945 mewajibkan anggaran pendidikan 20% dalam APBN setiap tahunnya," pungkasnya.
Pria kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940 itu terpilih sebagai Wapres setelah unggul dari Akbar Tandjung di putaran ketiga pemilihan di MPR RI. Hamzah Haz pun resmi mendampingi Megawati Soekarnoputri yang menjadi presiden menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ada 23 Juli 2021. Gus Dur dilengserkan oleh MPR RI yang dipimpin Amien Rais saat itu melalui sidang istimewa MPR.
Di pemerintahan era Gus Dur, Hamzah Haz menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan. Hamzah Haz juga pernah menjabat Wakil Ketua DPR RI bidang Ekonomi dan Keuangan.
Selain itu, Hamzah Haz juga pernah menjabat Menteri Negara Investasi Periode 23 Mei 1998-18 Mei 1999 di era Presiden B.J Habibie. Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2004 silam, PPP mencalonkan Hamzah Haz sebagai Capres berpasangan dengan Agum Gumelar. Namun, mereka kalah dengan perolehan suara hanya 3%.
"Kami Insya Allah akan merebut kembali," kata politikus PPP Syaifullah Tamliha kepada SINDOnews, Senin (26/7/2021), menanggapi Hamzah Haz yang dilantik menjadi Wapres pada 20 tahun silam.
Tamliha mengatakan, Hamzah Haz merupakan tokoh fenomenal setelah KH Idham Chalid (pendiri PPP) yang dikader Nahdlatul Ulama (NU) dimulai menjadi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dalam usia 21 tahun.
"Dan selanjutnya menjadi anggota DPR RI dengan menjadi Ketua Badan Anggaran terlama dan disebut 'Datok Anggaran' sampai diangkat menjadi menteri di era BJ Habibie dan Gus Dur hingga menjadi Wapres di era Ibu Megawati. Pak Hamzah adalah sosok yang sangat 'membumi' di PPP, sangat menghormati habaib dan ulama," tutur Tamliha.
Tamliha membeberkan, pada saat Habib Rizieq Shihab ditahan di Polda Metro Jaya, Hamzah yang masih menjabat Wapres datang ke Polda untuk membesuk. "Sehingga umat Islam pengikut HRS menjadi 'senyap'."
Tamliha juga menyebut kemesraan PPP dengan PDIP berlangsung hingga saat ini. Dia menambahkan, PDIP merasa nyaman berkoalisi dengan PPP. "Peninggalan fundamental dari Hamzah Haz saat menjadi Wapres adalah mengamendemen UUD 1945 mewajibkan anggaran pendidikan 20% dalam APBN setiap tahunnya," pungkasnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda