Menakar Kans Anies di Pilpres 2024 Setelah PKS Elus-Elus Salim Segaf Al-Jufri
Sabtu, 10 Juli 2021 - 06:51 WIB
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menginginkan kadernya tarung di Pilpres 2024 . Nama Salim Segaf Al-Jufri pun muncul. Lantas, masih adakah kans Anies Baswedan diusung PKS?
Diketahui, Musyawarah Majelis Syura IV PKS Rabu 30 Juli 2021 merekomendasikan Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al-Jufri, untuk tampil di level kepemimpinan nasional memberikan keteladanan nyata di hadapan publik. Di sisi lain, PKS merupakan salah satu partai politik yang cukup dikenal dekat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies merupakan salah satu kepala daerah yang namanya sering masuk bursa kandidat Pilpres 2024 di sejumlah survei belakangan ini. Elektabilitasnya pun cukup bagus sejauh ini, selalu masuk papan atas.
Lalu, bagaimana kans Anies Baswedan setelah PKS mengelus-elus Salim Segaf Al-Jufri? Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai, soal dorongan PKS agar Salim Segaf Al-Jufri tampil di kepemimpinan nasional dan kedekatannya dengan Anies Baswedan, masih tentatif.
"Namun demikian, peluang Anies Baswedan untuk diusung PKS masih tetap besar, dengan catatan mampu mempertahankan elektabilitasnya hingga jelang Pilpres 2024 dan tentu tokoh internal PKS tak ada yang memiliki elektabilitas tinggi termasuk Salim Segaf," kata Arif kepada SINDOnews, Jumat (9/7/2021).
Arif mengakui bahwa Salim Segaf Al-Jufri adalah tokoh. "Tapi masih terlalu sulit untuk didongkrak elektabilitasnya mengingat ia tak memiliki panggung seksi yang bisa menjadi uji kemampuan dan menjadi sorotan publik," pungkasnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo juga melihat Anies Baswedan dekat dengan PKS. Namun, kata Kunto, Anies Baswedan juga dekat dengan Partai NasDem. "Jadi, mungkin pembacaan PKS adalah sangat mungkin Anies nanti diusung oleh NasDem dan PKS harus punya calon juga untuk mungkin ditandemkan dengan Anies, nah ini mungkin pilihan-pilihannya," kata Kunto kepada SINDOnews.
Atau, lanjut dia, jika masih membutuhkan partai lain untuk dalam sebuah koalisi, PKS tetap beradu memperjuangkan Salim Segaf Al-Jufri menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan. "Jadi ini mungkin yang dipersiapkan oleh PKS dan menurut saya itu tidak secara signifikan mengganggu kans Anies untuk maju di 2024," kata Kunto.
Menurut Kunto, PKS belajar dari pilpres lalu dengan mendorong Salim Segaf Al-Jufri itu. Sebab, kata dia, PKS tidak punya calon yang bisa diusung di pilpres lalu. "Dan justru diisi oleh orang lain. Yang akhirnya mereka enggak dapat coat-tail effect (efek ekor jas) yang gede. Nah ini mereka (PKS) ingin dapat coat-tail effect yang gede, apalagi mereka punya modal yang lumayan lah di DPR. Makanya, mereka ingin ada orang PKS yang benar-benar orang PKS maju dan Habib Salim Segaf ini kan yang diajukan sekarang," katanya.
Namun, dia memprediksi ada tokoh lain di internal PKS yang bakal didorong selain Salim Segaf. "Karena biasanya PKS enggak cuma satu calon seperti di pilkada-pilkada biasanya yang diajukan enggak cuma satu, yang dielus," pungkasnya.
Diketahui, Musyawarah Majelis Syura IV PKS Rabu 30 Juli 2021 merekomendasikan Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al-Jufri, untuk tampil di level kepemimpinan nasional memberikan keteladanan nyata di hadapan publik. Di sisi lain, PKS merupakan salah satu partai politik yang cukup dikenal dekat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies merupakan salah satu kepala daerah yang namanya sering masuk bursa kandidat Pilpres 2024 di sejumlah survei belakangan ini. Elektabilitasnya pun cukup bagus sejauh ini, selalu masuk papan atas.
Lalu, bagaimana kans Anies Baswedan setelah PKS mengelus-elus Salim Segaf Al-Jufri? Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai, soal dorongan PKS agar Salim Segaf Al-Jufri tampil di kepemimpinan nasional dan kedekatannya dengan Anies Baswedan, masih tentatif.
"Namun demikian, peluang Anies Baswedan untuk diusung PKS masih tetap besar, dengan catatan mampu mempertahankan elektabilitasnya hingga jelang Pilpres 2024 dan tentu tokoh internal PKS tak ada yang memiliki elektabilitas tinggi termasuk Salim Segaf," kata Arif kepada SINDOnews, Jumat (9/7/2021).
Baca Juga
Arif mengakui bahwa Salim Segaf Al-Jufri adalah tokoh. "Tapi masih terlalu sulit untuk didongkrak elektabilitasnya mengingat ia tak memiliki panggung seksi yang bisa menjadi uji kemampuan dan menjadi sorotan publik," pungkasnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo juga melihat Anies Baswedan dekat dengan PKS. Namun, kata Kunto, Anies Baswedan juga dekat dengan Partai NasDem. "Jadi, mungkin pembacaan PKS adalah sangat mungkin Anies nanti diusung oleh NasDem dan PKS harus punya calon juga untuk mungkin ditandemkan dengan Anies, nah ini mungkin pilihan-pilihannya," kata Kunto kepada SINDOnews.
Atau, lanjut dia, jika masih membutuhkan partai lain untuk dalam sebuah koalisi, PKS tetap beradu memperjuangkan Salim Segaf Al-Jufri menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan. "Jadi ini mungkin yang dipersiapkan oleh PKS dan menurut saya itu tidak secara signifikan mengganggu kans Anies untuk maju di 2024," kata Kunto.
Menurut Kunto, PKS belajar dari pilpres lalu dengan mendorong Salim Segaf Al-Jufri itu. Sebab, kata dia, PKS tidak punya calon yang bisa diusung di pilpres lalu. "Dan justru diisi oleh orang lain. Yang akhirnya mereka enggak dapat coat-tail effect (efek ekor jas) yang gede. Nah ini mereka (PKS) ingin dapat coat-tail effect yang gede, apalagi mereka punya modal yang lumayan lah di DPR. Makanya, mereka ingin ada orang PKS yang benar-benar orang PKS maju dan Habib Salim Segaf ini kan yang diajukan sekarang," katanya.
Namun, dia memprediksi ada tokoh lain di internal PKS yang bakal didorong selain Salim Segaf. "Karena biasanya PKS enggak cuma satu calon seperti di pilkada-pilkada biasanya yang diajukan enggak cuma satu, yang dielus," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda