BEM UI Kritik Presiden, Koalisi Pemerintah Sebut Bukan saatnya Mencari Kesalahan
Senin, 28 Juni 2021 - 18:35 WIB
JAKARTA - Kritikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai The King Of Lip Service menuai pro kontra berbagai kalangan. Ada yang mendukung BEM UI ada juga yang membela Jokowi.
Salah satunya parpol koalisi pemerintah melalui Bendahara Umum DPP Partai Nasdem, Ahmad Sahroni. Menurutnya, mahasiswa memang memiliki kebebasan untuk menyampaikan kritikan kepada pemerintah atau lembaga negara lainnya, tapi di tengah mengganasnya pandemi Covid-19 ini, kritikan tersebut tidak tepat.
"Tentunya saya sangat paham keresahan mahasiswa. Pemerintah pusat, daerah, presiden, gubernur, DPR dan lain-lain pasti punya salah dan kekurangan, dan hal ini wajar bila mendapatkan kritikan. Namun kali ini, kritikan tersebut dirasa kurang tepat waktu penyampaiannya karena kita semua saat ini tengah berusaha fokus dalam memulihkan kondisi negara di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang kian mengganas," kata Sahroni kepada wartawan, Senin (28/6/2021).
Wakil Ketua Komisi III DPR ini menjelaskan, di tengah semakin mewabahnya pandemi Covid-19, pemerintah tentunya tengah berupaya sekuat mungkin untuk berfokus menanggulangi wabah tersebut. Jadi, tidak pas untuk menyerang ataupun mencari-cari kesalahan pemerintah. "Di saat semua sedang prihatin dan bekerja super keras, saya rasa bukan saatnya menyerang, mencari-cari kesalahan dan kekurangan, yang memecah fokus kita kepada pandemi ini," ujarnya.
Wakil Koordinator Satgas Lawan Covid-19 ini mengakui bahwa presiden dan semua pejabat masih memiliki kekurangan dan juga melakukan kesalahan, tetapi saat ini merupakan waktu bagi semua pihak untuk fokus dan bekerja bersama untuk melawan pandemi Covid-19.
"Presiden dan pemerintah dan semua pejabat saya yakin ada kurangnya dan kesalahannya, tapi sekali lagi menurut saya, kita fokus gotong royong menghadapi musibah ini dulu," tutup Sahroni.
Salah satunya parpol koalisi pemerintah melalui Bendahara Umum DPP Partai Nasdem, Ahmad Sahroni. Menurutnya, mahasiswa memang memiliki kebebasan untuk menyampaikan kritikan kepada pemerintah atau lembaga negara lainnya, tapi di tengah mengganasnya pandemi Covid-19 ini, kritikan tersebut tidak tepat.
"Tentunya saya sangat paham keresahan mahasiswa. Pemerintah pusat, daerah, presiden, gubernur, DPR dan lain-lain pasti punya salah dan kekurangan, dan hal ini wajar bila mendapatkan kritikan. Namun kali ini, kritikan tersebut dirasa kurang tepat waktu penyampaiannya karena kita semua saat ini tengah berusaha fokus dalam memulihkan kondisi negara di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang kian mengganas," kata Sahroni kepada wartawan, Senin (28/6/2021).
Wakil Ketua Komisi III DPR ini menjelaskan, di tengah semakin mewabahnya pandemi Covid-19, pemerintah tentunya tengah berupaya sekuat mungkin untuk berfokus menanggulangi wabah tersebut. Jadi, tidak pas untuk menyerang ataupun mencari-cari kesalahan pemerintah. "Di saat semua sedang prihatin dan bekerja super keras, saya rasa bukan saatnya menyerang, mencari-cari kesalahan dan kekurangan, yang memecah fokus kita kepada pandemi ini," ujarnya.
Wakil Koordinator Satgas Lawan Covid-19 ini mengakui bahwa presiden dan semua pejabat masih memiliki kekurangan dan juga melakukan kesalahan, tetapi saat ini merupakan waktu bagi semua pihak untuk fokus dan bekerja bersama untuk melawan pandemi Covid-19.
"Presiden dan pemerintah dan semua pejabat saya yakin ada kurangnya dan kesalahannya, tapi sekali lagi menurut saya, kita fokus gotong royong menghadapi musibah ini dulu," tutup Sahroni.
(cip)
tulis komentar anda