Bikin Kerumunan, Pejabat Diminta Stop Seremoni saat Vaksinasi Massal
Senin, 28 Juni 2021 - 02:05 WIB
JAKARTA - Di tengah lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, masih terlihat para pejabat keliling tempat untuk sekedar menggelar acara seremonial vaksinasi massal . Kondisi ini dinilai justru berpotensi menimbulkan kerumunan dan penyebaran virus.
Direktur Eksekutif Konsepindo Research and Consulting, Veri Muhlis Arifuzzaman meminta para pejabat menunda sementara kebiasaan beranjangsana itu. "Iya sudah tahu kasus COVID-19 naik, bahkan varian baru yang cepat menular sedang mewabah, malah bikin acara ramai-ramai. Sudah hentikan dululah kegiatan seremonial kunjungan pejabat seperti acara vaksinasi massal kemarin," kata pengamat politik ini kepada MNC Portal, Minggu (27/6/2021).
Menurutnya, saat ini yang harus sukses adalah percepatan vaksinasi massal karena akan membawa angin segar dalam mengatasi pagebluk. Karena itu, tak elok bila pejabat ikut hadir memberikan sambutan sebelum vaksinasi. Ia mengatakan, buka saja titik lokasi vaksin sebanyak-banyaknya dan minimalisir prosedur dan persyaratannya.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Tinjau Vaksinasi Massal di JI Expo Kemayoran
"Lah iya, gunanya pejabat itu datang ke acara vaksinasi itu buat apa? Yang ada malah menyebabkan kerumunan. Cukup beritahu saja. Untuk giat vaksinasi massal diselenggarakan di titik-titik ini dan jika perlu paksa warga negara untuk aksin agar herd immunity tercapai," tuturnya.
Selain itu, Veri juga mengkritisi kebijakan pemerintah soal pemberlakukan penutupan jam malam. Menurutnya, pemerintah harus tegas untuk melakukan lockdown sekarang ini.
"Justru yang ramai mobilitas masyarakat itu di siang hari bukan malam hari. Jalan, pasar, terminal, pelabuhan dan bandara masih ramai. Kalau bisa lockdown semua dulu barang sebentar, jangan setengah-setengah," katanya.
Baca juga: Panglima TNI Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal di Lapangan Bhayangkara
Direktur Eksekutif Konsepindo Research and Consulting, Veri Muhlis Arifuzzaman meminta para pejabat menunda sementara kebiasaan beranjangsana itu. "Iya sudah tahu kasus COVID-19 naik, bahkan varian baru yang cepat menular sedang mewabah, malah bikin acara ramai-ramai. Sudah hentikan dululah kegiatan seremonial kunjungan pejabat seperti acara vaksinasi massal kemarin," kata pengamat politik ini kepada MNC Portal, Minggu (27/6/2021).
Menurutnya, saat ini yang harus sukses adalah percepatan vaksinasi massal karena akan membawa angin segar dalam mengatasi pagebluk. Karena itu, tak elok bila pejabat ikut hadir memberikan sambutan sebelum vaksinasi. Ia mengatakan, buka saja titik lokasi vaksin sebanyak-banyaknya dan minimalisir prosedur dan persyaratannya.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Tinjau Vaksinasi Massal di JI Expo Kemayoran
"Lah iya, gunanya pejabat itu datang ke acara vaksinasi itu buat apa? Yang ada malah menyebabkan kerumunan. Cukup beritahu saja. Untuk giat vaksinasi massal diselenggarakan di titik-titik ini dan jika perlu paksa warga negara untuk aksin agar herd immunity tercapai," tuturnya.
Selain itu, Veri juga mengkritisi kebijakan pemerintah soal pemberlakukan penutupan jam malam. Menurutnya, pemerintah harus tegas untuk melakukan lockdown sekarang ini.
"Justru yang ramai mobilitas masyarakat itu di siang hari bukan malam hari. Jalan, pasar, terminal, pelabuhan dan bandara masih ramai. Kalau bisa lockdown semua dulu barang sebentar, jangan setengah-setengah," katanya.
Baca juga: Panglima TNI Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal di Lapangan Bhayangkara
tulis komentar anda