RS-Faskes Kian Tertekan, Epidemiolog Sarankan Perkantoran Tutup Total 2 Pekan

Minggu, 27 Juni 2021 - 18:38 WIB
Epidemiolog Dicky Budiman menyarankan agar perkantoran melaksanakan 100% WFH untuk mengurangi tekanan pada RS dan faskes. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyarankan pemerintah mengambil tindakan lebih tegas lagi dengan menutup sektor perkantoran selama dua pekan. Hal ini penting untuk mengurangi mobilitas warga dan mengurangi tekanan pada faskes dan RS yang semakin penuh

Menurut dia, PPKM Mikro yang diperketat saja belum cukup efektif. "Saya menyarankan sebaiknya semua kantor tutup saja, baik yang di bawah BUMN, Pemda, swasta, tutup saja. Daripada kondisi seperti ini. Gak usah lama, seminggu atau dua minggu saja. Jadi WFH 100% bukan 75% lagi," ujar Dicky Budiman, Minggu (27/6/2021).





Ia menyebutkan masyarakat yang dapat beraktivitas dengan mobilitas sebaiknya dibatasi untuk sektor pekerjaan yang esensial saja. Itupun kata Dicky Budiman jumlahnya tidak 25%, tapi dibatasi 1-5% saja.

"Ini situasi sudah serius seperti ini. Karena ini bisa mengurangi jumlah mobilitas jutaan. Ini penting sekali ditengah tidak ada pilihan lock down. Sedikit meredam, tapi cukup mengurangi ledakan di faskes yang diprediksi masih memuncak sampai Juli," ungkap Dicky Budiman.

Ia menyebutkan penutupan kantor untuk sektor perkantoran formal (kerah putih) ini amat penting dilakukan. "Perkantoran formal (kerah putih) bisa melaksanakan pekerjaannya secara digital," tandas Dicky .
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More