Tinjau Latma TNI AU-USPACAF, KSAU Ingin Cope West 2022 Masukkan Air Refueling
Kamis, 24 Juni 2021 - 21:15 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara ( KSAU ) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo melaksanakan kunjungan kerja ke Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn), Pekanbaru, Kamis (24/6/2021). Dalam kegiatan ini, Fadjar meninjau pelaksanaan latihan bersama (Latma) antara TNI Angkatan Udara dengan United State Pacific Air Force (USPACAF) "Cope West 2021" yang sedang berlangsung tempat tersebut.
Setelah menerima laporan dari Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Andi Kustoro dan Jajar Kehormatan di apron baseops, KSAU dan rombongan menuju gedung Air Combat Manuvering Instrumentation (ACMI). Di lokasi ini KSAU meninjau ruang Base Central Debrief System (BCDS).
BCDS merupakan fasilitas latihan yang berfungsi memantau seluruh pergerakan pesawat saat melaksanakan latihan pertempuran di udara, termasuk saat pesawat melaksanakan penembakan, baik menggunakan roket, bom, maupun melihat akurasi dari hasil penembakan tersebut. BCDS juga mampu menampilkan secara audio visual, saat pesawat sedang melaksanakan latihan pertempuran udara secara real time.
Fasilitas latihan ini turut digunakan saat Latma Cope West 2021 yang telah berlangsung sejak 14 Juni 2021. Melalui layar monitor di ruang BCDS, ditampilkan jalannya latihan pertempuran udara, sebagai bahan evaluasi pada saat debrief yang diikuti oleh peserta latihan.
Pada saat di ruang BCDS, Kasau menerima laporan pelaksanaan latihan Cope West 2021 yang disampaikan oleh Kolonel Pnb Jajang Setiawan, selaku Direktur Latihan dari TNI AU.
Kolonel Pnb Jajang memaparkan tentang pelaksanaan latihan Cope West 2021. Paparan diawali dengan penyampaian sejarah penyelenggaraan latihan Cope West pertama di Medan pada tahun 1995, hingga Cope West 2021 di Lanud Roesmin Nurjadin saat ini.
Berbagai materi yang dilatihkan, juga di paparkan oleh Kolonel Pnb Jajang, yang kesehariannya menjabat sebagai Danwing 6 tersebut. Materi latihan yang dipaparkan diantarannya Basic Fighter Manuver (BFM), Air Combat Manuver (ACM) dan Air Combat Tactic (ACT).
Selain melaksanakan materi latihan di atas, Cope West 2021 juga melaksanakan latihan pertempuran udara jarak jauh atau Beyond Visual Range (BVR). Materi ACT dengan BVR ini sudah dapat dilaksanakan, karena pesawat F-16 TNI AU yang telah diupgrade melalui program Falcon Star- eMLU telah didukung dengan teknologi dan persenjataan rudal air to air yang memadai.
Setelah menerima laporan dari Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Andi Kustoro dan Jajar Kehormatan di apron baseops, KSAU dan rombongan menuju gedung Air Combat Manuvering Instrumentation (ACMI). Di lokasi ini KSAU meninjau ruang Base Central Debrief System (BCDS).
BCDS merupakan fasilitas latihan yang berfungsi memantau seluruh pergerakan pesawat saat melaksanakan latihan pertempuran di udara, termasuk saat pesawat melaksanakan penembakan, baik menggunakan roket, bom, maupun melihat akurasi dari hasil penembakan tersebut. BCDS juga mampu menampilkan secara audio visual, saat pesawat sedang melaksanakan latihan pertempuran udara secara real time.
Fasilitas latihan ini turut digunakan saat Latma Cope West 2021 yang telah berlangsung sejak 14 Juni 2021. Melalui layar monitor di ruang BCDS, ditampilkan jalannya latihan pertempuran udara, sebagai bahan evaluasi pada saat debrief yang diikuti oleh peserta latihan.
Pada saat di ruang BCDS, Kasau menerima laporan pelaksanaan latihan Cope West 2021 yang disampaikan oleh Kolonel Pnb Jajang Setiawan, selaku Direktur Latihan dari TNI AU.
Kolonel Pnb Jajang memaparkan tentang pelaksanaan latihan Cope West 2021. Paparan diawali dengan penyampaian sejarah penyelenggaraan latihan Cope West pertama di Medan pada tahun 1995, hingga Cope West 2021 di Lanud Roesmin Nurjadin saat ini.
Berbagai materi yang dilatihkan, juga di paparkan oleh Kolonel Pnb Jajang, yang kesehariannya menjabat sebagai Danwing 6 tersebut. Materi latihan yang dipaparkan diantarannya Basic Fighter Manuver (BFM), Air Combat Manuver (ACM) dan Air Combat Tactic (ACT).
Selain melaksanakan materi latihan di atas, Cope West 2021 juga melaksanakan latihan pertempuran udara jarak jauh atau Beyond Visual Range (BVR). Materi ACT dengan BVR ini sudah dapat dilaksanakan, karena pesawat F-16 TNI AU yang telah diupgrade melalui program Falcon Star- eMLU telah didukung dengan teknologi dan persenjataan rudal air to air yang memadai.
tulis komentar anda