Jokowi-Prabowo dan Ganjar-Prabowo Baru Utak-atik Elite untuk Tes Pasar
Selasa, 22 Juni 2021 - 13:07 WIB
JAKARTA - Munculnya pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto ( Jok-Pro ) maupun Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto ( Ganjar-Prabowo ) dinilai hanya simulasi atau utak-atik yang dilakukan elite politik. Tujuannya, untuk melihat sejauh mana respons publik terhadap ide pasangan kandidat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 itu.
"Menurut saya ini baru simulasi atau utak-atik elite saja. Ada sejumlah elite atau aktor politik yang mau testing the water terhadap Capres tertentu atau pasangan capres tertentu. Tujuannya untuk melihat sejauh mana ide atau simulasi tersebut direspons publik. Menarik atau tidak," ujar Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Al Farabi kepada SINDOnews, Selasa (22/6/2021).
Adapun tujuan lainnya, kata dia, untuk meningkatkan percakapan publik terhadap pasangan capres-cawapres tersebut. "Semakin banyak disimulasikan atau dideklarasikan kan semakin terjaga ritme percakapan publiknya," tuturnya.
Kendati demikian, dia menilai masyarakat juga harus melihat kepentingan para kelompok relawan itu. Dia berpendapat, kelompok pendukung bakal kandidat Pilpres mendatang itu juga ingin mencari panggung. "Mereka mungkin adalah aktor politik. Dukungan dan deklarasi kelompok-kelompok ini tidak linear dengan dukungan masyarakat secara luas," pungkasnya.
"Menurut saya ini baru simulasi atau utak-atik elite saja. Ada sejumlah elite atau aktor politik yang mau testing the water terhadap Capres tertentu atau pasangan capres tertentu. Tujuannya untuk melihat sejauh mana ide atau simulasi tersebut direspons publik. Menarik atau tidak," ujar Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Al Farabi kepada SINDOnews, Selasa (22/6/2021).
Adapun tujuan lainnya, kata dia, untuk meningkatkan percakapan publik terhadap pasangan capres-cawapres tersebut. "Semakin banyak disimulasikan atau dideklarasikan kan semakin terjaga ritme percakapan publiknya," tuturnya.
Kendati demikian, dia menilai masyarakat juga harus melihat kepentingan para kelompok relawan itu. Dia berpendapat, kelompok pendukung bakal kandidat Pilpres mendatang itu juga ingin mencari panggung. "Mereka mungkin adalah aktor politik. Dukungan dan deklarasi kelompok-kelompok ini tidak linear dengan dukungan masyarakat secara luas," pungkasnya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda