Menaker: Reformasi Birokrasi melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi
Kamis, 17 Juni 2021 - 17:28 WIB
JAKARTA - Digitalisasi menjadi norma baru dan menjadi sangat penting bagi perusahaan modern maupun institusi pemerintah sebagai pemberi layanan publik. Reformasi birokrasi salah satunya diwujudkan melalui akselerasi pemanfaatan dukungan teknologi informasi secara intensif dan masif. Hal ini penting agar bangsa ini mampu memenangkan kompetisi di pasar global.
Demikian antara lain disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat membuka sekaligus menyampaikan arahan pada acara "Sinergitas Pengantar Kerja Pusat dalam Era Digitalisasi" di Novotel Hotel, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021).
"Kemnaker berupaya mengoptimalkan kinerja petugas pengantar kerja yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini dalam upaya menghadapi dinamika perubahan yang sangat cepat akibat pesatnya perkembangan teknologi," kata Ida Fauziyah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Hadapi Disrupsi, Wapres Minta Daya Saing Tenaga Kerja Ditingkatkan
Masyarakat abad ini, papar Ida, sangat familiar dengan aplikasi smartphone, yang mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat. Termasuk dalam menerima informasi pasar kerja dan dunia kerja.
"Kehadiran secara fisik saat ini berkurang dan menjadi tak penting saat ini. Apalagi di masa pandemi Covid-19. Pilihan penggunaan aplikasi sekarang ini sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, pengantar kerja dapat menjadi agent of change (agen perubahan) yang mampu memberi warna baru dalam budaya organisasi di mana pun berkarya," ujarnya.
Acara ini diikuti sekitar 200 orang pejabat fungsional pengantar kerja. "Saya sungguh sangat antusias dengan tema kegiatan ini. Karena dalam situasi pandemi Covid-19 kita tetap produktif. Koordinasi yang kuat dan berkesinambungan antara Pengantar Kerja di Kementerian Ketenagakerjaan maupun di BP2IP itu sangat diperlukan karena banyak masalah, banyak persoalan Ketenagakerjaan saat ini," kata Ida.
Pengantar Kerja, lanjut Ida, berperan penting untuk menurunkan angka pengangguran. Oleh karena itu, dia mendorong agar para Pengantar Kerja menyesuaikan cara pandang dan berpikir, agar tidak tertinggal dan mampu memenangkan kompetisi di pasar global.
Demikian antara lain disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat membuka sekaligus menyampaikan arahan pada acara "Sinergitas Pengantar Kerja Pusat dalam Era Digitalisasi" di Novotel Hotel, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021).
"Kemnaker berupaya mengoptimalkan kinerja petugas pengantar kerja yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini dalam upaya menghadapi dinamika perubahan yang sangat cepat akibat pesatnya perkembangan teknologi," kata Ida Fauziyah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Hadapi Disrupsi, Wapres Minta Daya Saing Tenaga Kerja Ditingkatkan
Masyarakat abad ini, papar Ida, sangat familiar dengan aplikasi smartphone, yang mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat. Termasuk dalam menerima informasi pasar kerja dan dunia kerja.
"Kehadiran secara fisik saat ini berkurang dan menjadi tak penting saat ini. Apalagi di masa pandemi Covid-19. Pilihan penggunaan aplikasi sekarang ini sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, pengantar kerja dapat menjadi agent of change (agen perubahan) yang mampu memberi warna baru dalam budaya organisasi di mana pun berkarya," ujarnya.
Acara ini diikuti sekitar 200 orang pejabat fungsional pengantar kerja. "Saya sungguh sangat antusias dengan tema kegiatan ini. Karena dalam situasi pandemi Covid-19 kita tetap produktif. Koordinasi yang kuat dan berkesinambungan antara Pengantar Kerja di Kementerian Ketenagakerjaan maupun di BP2IP itu sangat diperlukan karena banyak masalah, banyak persoalan Ketenagakerjaan saat ini," kata Ida.
Pengantar Kerja, lanjut Ida, berperan penting untuk menurunkan angka pengangguran. Oleh karena itu, dia mendorong agar para Pengantar Kerja menyesuaikan cara pandang dan berpikir, agar tidak tertinggal dan mampu memenangkan kompetisi di pasar global.
tulis komentar anda