Korupsi Marak karena Pemimpin Jauh dari Nilai Pancasila

Kamis, 17 Juni 2021 - 15:03 WIB
BEM Nusantara mengadakan Seminar Pancasila bertemakan Kepimimpinan Nasional dalam Presfektif Pancasila di Universitas Merdeka Malang, Kamis (17/6/2021). Foto/Dok. SINDOnews
MALANG - Salah satu penyebab rendahnya kualitas pemimpin bangsa karena tidak menerapkan kepemimpinan berlandaskan Pancasila . Di sisi lain, Indonesia butuh sosok pemimpin yang berkarakter dan mewarisi nilai-nilai Pancasila.

Alasan tersebut yang melandasi BEM Nusantara mengadakan Seminar Pancasila bertemakan Kepimimpinan Nasional dalam Presfektif Pancasila. Tujuannya mengingatkan kembali generasi muda untuk terus berpegang teguh dan menggali nilai-nilai luhur Pancasila serta UUD 1945 sebagai nilai dasar dalam kepemimpinan.

"Dengan mewarisi nilai-nilai Pancasila kita bisa menjadi pemimpin yang sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sehingga kita dapat membawa bangsa ini menjadi bangsa yang benar-benar besar dan kuat," kata Koodinator Pusat BEM Nusantara Dimas Prayoga, Kamis (17/6/2021).



Dimas mengatakan, salah satu faktor kasus korupsi yang saat ini terjadi karena kurangnya pemimpin yang menerapkan kepemimpinan berasaskan Pancasila.

Koordinator pusat Dema PTKIN Se-Indonesia Ongky Fachrur Rozie mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini bisa memupuk generasi muda untuk menjadi pelopor dalam membumikan Pancasila agar Indonesia bisa maju serta mampu menghadapi fenomena disintegritas.

"Menghadirkan Pancasila dalam keseharian kita adalah keharusan. Jangan pernah letih untuk terus menghadirkan Pancasila dalam kehidupan kita," ujarnya saat mebgikuti seminar.

Presiden BEM Universitas Merdeka Malang, M Fahrur Rozi menuturkan, sebagai tuan rumah merasa kegiatan ini ia merasakan manfaat dan positif untuk generasi muda. "Karena memang kami sebagai generasi muda hari ini merasa bahwa masih banyak para pemimpin bangsa yang belum mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam praktik kepemimpinannya," tandasnya.
(poe)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More