Rizal Ramli: Banyak Profesor Kalau Ngomong Enggak Kelihatan Akademiknya

Kamis, 17 Juni 2021 - 10:31 WIB
Ekonom senior dan mantan menteri, Rizal Ramli. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli mengaku prihatin dengan turunya peringkat perguruan tinggi di Indonesia, seperti terlihat dalam laporan Times Higher Education (THE) yang merilis daftar-daftar kampus terbaik di Asia tahun 2021.

Rizal mengaku miris karena seharusnya prestasi kampus di Tanah Air meningkat seiring banyaknya profesor, doktor dan master. Apalagi fasilitas pendidikan juga semakin baik.

Dia menilai turunya peringkat kampus di Tanah Air tidak terlepas dari pengelolaan perguruan tinggi saat ini. "Pengelolaan universitas bukan semakin akademik atau ilmiah, tapi dikelola semakin birokratif," kata Rizal saat berbincang di chanel Youtube Hotspots Bang Arief yang ditayangkan pada Rabu 16 Juni 2021.



Menurut dia, gaya pengelolaan kampus sudah seperti kementerian atau pegawai negeri sipil (PNS). Padahal dunia akademis itu bersifat kolegial.

"Misalnya aturan-aturan gaya kementerian atau PNS. Padahal dunia akademik, suasananya kolegial, ilmiah, mahasiswa semakin kritis semakin bagus," ujar Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri era kepemimpinan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.

Dia mencontohkan pemilihan rektor. Dahulu pemilihan rektor diserahkan ke senat guru besar. Hanya kesimpulan atau hasil pemilihannya diserahkan ke menteri. Namun setelah era Gus Dur diubah, menteri pendidikan punya 35% suara dan sisanya senat guru besar. "Belakangan lebih ngawur. Rektor ditentukan presiden berdasarkan saran menteri pendidikan," katanya.

Menurut dia, saat ini pemilihan rektor lebih bermotif kekuasaan. Jadi pemilihan rektor lebih bersifat formlitas. Dengan kondisi semacam ini, menurut dia, alhasil banyak profesor yang kalau bicara tidak kelihatanya akademisnya. "Banyak profesor kita, pejabat akademik kalau ngomong enggak kelihatan akademisnya, lebih banyak seperti pejabat administratifnya," tuturnya.
(dam)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More