Fakta-Fakta Gempa Maluku Tengah, Picu Tsunami Kecil Akibat Longsoran Bawah Laut
Kamis, 17 Juni 2021 - 07:30 WIB
JAKARTA - Gempa bumi dengan magnitudo update M6,0 telah mengguncang Maluku Tengah dan sekitarnya, Rabu (16/6/2021) pukul 11.43.08 WIB. Episenter gempa ini terletak di laut pada jarak 69 km arah tenggara Kota Masohi, Maluku Tengah, dengan kedalaman hiposenter 19 km.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami pada Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono pun membeberkan fakta-fakta tentang gempa ini. Di antaranya gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas sesar aktif yang diduga berasosiasi dengan Zona Sesar Kawa.
"Hasil analisis mekanisme sumber gempa ini menunjukkan mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault)," kata Daryono dalam keterangannya, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Tsunami Kecil Terjang Maluku Tengah Usai Gempa Bumi dengan Magnitudo 6,1
Sementara itu, guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Tehoru, Masohi, Bula, Kairatu, Saparua, Wahai dalam skala intensitas III-IV MMI. Sedangkan di Pulau Ambon guncangan dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI.
Daryono juga mengatakan gempa menyebabkan dampak kerusakan ringan pada beberapa bangunan di Kecamatan Tehoru, seperti kerusakan pagar Gereja Sounulu di Kecamatan Tehoru dan beberapa rumah warga mengalami retak.
Sementara dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, namun demikian berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut menunjukkan ada kenaikan dan terjadi tsunami kecil yang diduga kuat berkaitan longsoran bawah laut yang dipicu gempa. "Sehingga dapat kita saksikan beberapa rekaman adanya tsunami kecil yang melanda pantai," kata Daryono.
Baca juga: Maluku Tengah Diguncang Gempa, BMKG Sebut Ada 13 Gempa Susulan dan Muka Air Laut Naik 0,5 Meter
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami pada Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono pun membeberkan fakta-fakta tentang gempa ini. Di antaranya gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas sesar aktif yang diduga berasosiasi dengan Zona Sesar Kawa.
"Hasil analisis mekanisme sumber gempa ini menunjukkan mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault)," kata Daryono dalam keterangannya, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Tsunami Kecil Terjang Maluku Tengah Usai Gempa Bumi dengan Magnitudo 6,1
Sementara itu, guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Tehoru, Masohi, Bula, Kairatu, Saparua, Wahai dalam skala intensitas III-IV MMI. Sedangkan di Pulau Ambon guncangan dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI.
Daryono juga mengatakan gempa menyebabkan dampak kerusakan ringan pada beberapa bangunan di Kecamatan Tehoru, seperti kerusakan pagar Gereja Sounulu di Kecamatan Tehoru dan beberapa rumah warga mengalami retak.
Sementara dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, namun demikian berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut menunjukkan ada kenaikan dan terjadi tsunami kecil yang diduga kuat berkaitan longsoran bawah laut yang dipicu gempa. "Sehingga dapat kita saksikan beberapa rekaman adanya tsunami kecil yang melanda pantai," kata Daryono.
Baca juga: Maluku Tengah Diguncang Gempa, BMKG Sebut Ada 13 Gempa Susulan dan Muka Air Laut Naik 0,5 Meter
tulis komentar anda