Kapolri: Densus 88 Tangkap 217 Terduga Teroris dari Januari-Mei 2021
Rabu, 16 Juni 2021 - 16:41 WIB
JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa sepanjang Januari hingga Mei 2021, Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap 217 terduga terorisme .
"Selama periode Januari-Mei 2021, jumlah tindak pidana terorisme yang terjadi di Indonesia sebanyak 6 kejadian dengan 217 tersangka," ujar Sigit dalam rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 209 tersangka dalam proses penyidikan dan delapan tersangka di antaranya dilakukan tindakan tegas terukur enam orang meninggal dunia dan dua tewas dalam bom bunuh diri.
Sementara terkait peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Densus 88 melakukan penangkapan terhadap 108 tersangka.
Penangkapan tersebut dilakukan oleh Densus 88 Antiteror di delapan provinsi, yakni Sulsel, Sulteng, DKI Jakarta, Jabar, NTB, Jatim, Jateng, dan DIY.
Menurut Sigit, salam rangka menanggulangi tindak pidana terorisme, Polri tetap mengedepankan soft approach untuk menangkal pemahaman tentang bahaya intoleransi dan radikalisme yang telah masuk ke semua lini, termasuk dunia pendidikan.
Lihat Juga: Riwayat Kepolisian Ahmad Dofiri, Komisaris Jenderal Polisi yang Baru Diangkat Jadi Wakapolri
"Selama periode Januari-Mei 2021, jumlah tindak pidana terorisme yang terjadi di Indonesia sebanyak 6 kejadian dengan 217 tersangka," ujar Sigit dalam rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 209 tersangka dalam proses penyidikan dan delapan tersangka di antaranya dilakukan tindakan tegas terukur enam orang meninggal dunia dan dua tewas dalam bom bunuh diri.
Sementara terkait peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Densus 88 melakukan penangkapan terhadap 108 tersangka.
Penangkapan tersebut dilakukan oleh Densus 88 Antiteror di delapan provinsi, yakni Sulsel, Sulteng, DKI Jakarta, Jabar, NTB, Jatim, Jateng, dan DIY.
Menurut Sigit, salam rangka menanggulangi tindak pidana terorisme, Polri tetap mengedepankan soft approach untuk menangkal pemahaman tentang bahaya intoleransi dan radikalisme yang telah masuk ke semua lini, termasuk dunia pendidikan.
Lihat Juga: Riwayat Kepolisian Ahmad Dofiri, Komisaris Jenderal Polisi yang Baru Diangkat Jadi Wakapolri
(kri)
tulis komentar anda