Butuh Perencanaan Panjang, Pakar: Beli Alutsista Bukan Kayak Pesen Mobil

Selasa, 15 Juni 2021 - 19:31 WIB
Peneliti Senior CSIS Evan Laksmana menyebut, pembelian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) butuh rencana panjang dan tidak bisa dilakukan secara instan. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
JAKARTA - Peneliti Senior Centre for Strategic dan International Studies (CSIS) Evan Laksmana menyebut, pembelian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) membutuhkan rencana panjang dan tidak bisa dilakukan secara instan. Dia menganalogikannya dengan membeli mobil, jika dalam waktu singkat sudah bisa dikirim.



Selain itu, Evan menilai nominal ribuan triliun yang didapat 0,8 persen dari produk domestik bruto atau GDP jika ditelaah masih tergolong kecil. Dia pun membandingkan negara Benua Asia lain seperti Tiongkok, India, dan Jepang.

"Mereka dua atau tiga kali lipat dari biaya tersebut selama 5 sampai 10 tahun terakhir. Jadi dalam konteks memperkuat Alutsista memang yang sudah adalah segala sesuatu itu harus jangka panjang," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, dalam draf Rancangan Perpres tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kemhan dan TNI 2020-2024 yang beredar di kalangan awak media, kebutuhan anggaran Alpalhankam untuk Renstra 2020-2044 mencapai USD 124 miliar. Rencana skema pendanaan disebutkan berasal dari pinjaman luar negeri.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More