Airlangga: Vaksinasi Batam Contoh Konkret Pencapaian Kekebalan Komunal Berbasis Wilayah

Minggu, 13 Juni 2021 - 13:22 WIB
Menko Perekonomian yang juga Ketua Komite PC-PEN Airlangga Hartarto meninjau vaksinasi massal di Batam, Kepulauan Riau. Foto/Ist
JAKARTA - Seiring berjalan waktu, berbagai penanganan pandemi yang diupayakan oleh pemerintah dan didukung oleh masyarakat menunjukkan hasil baik. Saat ini, kasus aktif Covid-19 nasional sudah jauh menurun sebesar 38,7% dibandingkan puncak kasus pada Februari 2021.

Persentase kasus aktif Indonesia lebih rendah daripada global dan persentase kesembuhan juga cukup baik daripada global. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan PPKM Mikro yang diterapkan sejak awal 2021 terbukti memberikan kontribusi dalam melandaikan kasus harian Covid-19. Presiden Jokowi mengarahkan agar PPKM tetap dilanjutkan, diperkuat dengan 3T (Telusur, Tes, dan Tindakan) dan diperluas sebagai strategi penanganan Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) telah berulangkali meninjau lokasi pelaksanaan vaksinasi di beberapa wilayah untuk memastikan bahwa program vaksinasi telah berjalan sesuai dengan harapan pemerintah. Kali ini, Airlangga kembali melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemda) di Kawasan Industri Batamindo, Panbil Industrial Estate, dan PT Sat Nusa Persada Tbk Kepulauan Riau pada Sabtu, 12 Juni 2021.

“Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi ini. Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal, dibutuhkan 70% penduduk atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia yang perlu divaksinasi. Semakin cepat terlaksana, semakin baik,” ujar Menko Airlangga mengawali sambutannya.

Selain itu, lanjut Menko Perekonomian, Pemerintah selalu memastikan ketersediaan suplai, keamanan, mutu, dan khasiat atau efficacy dari vaksin yang akan diberikan ke masyarakat. Realisasi penyuntikan dosis vaksin di Indonesia sendiri termasuk dalam posisi 13 besar dunia dan 3 besar dari negara yang bukan merupakan produsen vaksin.



“Vaksinasi terus diupayakan agar meningkat kecepatannya. Hingga 11 Juni 2021, kita telah melakukan vaksinasi sebanyak 31,5 juta dosis dan akan terus ditambah dengan kecepatan vaksinasi yang mencapai sekitar 700.000 dosis per hari pada bulan Juni ini serta 1 juta dosis per hari pada bulan Juli dan meningkat seterusnya,” kata Airlangga.

Untuk Kepulauan Riau sendiri, realisasi vaksinasi per 11 Juni 2021 telah mencapai 373.222 dosis. Dibandingkan target, penyuntikan dosis-1 telah mencapai 82,77% dan berada di urutan ke-3 dalam hal kecepatan di bawah Bali dan DKI Jakarta. Airlangga juga menjelaskan, vaksinasi kepada tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu syarat utama dalam upaya mempersiapkan rencana Safe Travel Corridor Nasional. Bali, Batam dan HM.4.6/144/SET.M.EKON.3/06/2021

Bintan merupakan salah satu daerah pariwisata prioritas (wilayah 3B) di Indonesia dan sentral dari pekerja migran Indonesia. “Upaya percepatan vaksinasi di Batam dan Bintan diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan contoh langkah konkret untuk pencapaian kekebalan komunal berbasis wilayah atau pulau,” ucapnya.

Dalam upaya percepatan pada wilayah 3B ini, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah akan memaksimalkan fungsi fasilitas pelayanan kesehatan dan sentra vaksinasi dengan menambah lokasi sentra dan tim vaksinator agar 70% penduduk di wilayah prioritas dapat tervaksinasi di bulan Juli 2021. “Pemerintah akan berupaya keras untuk suksesnya vaksinasi di Indonesia, namun kunci dari keberhasilannya adalah harus didukung oleh semua pihak, semua komponen masyarakat dari seluruh bagian Indonesia. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” tegas Airlangga.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More