Soal Wacana Duet Megawati-Prabowo di Pilpres 2024, Begini Plus Minusnya
Rabu, 09 Juni 2021 - 11:30 WIB
JAKARTA - Baru-baru ini muncul wacana kembali menduetkan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden dan Wakil presiden (Pilpres) 2024. Adapun yang mengusulkan wacana itu adalah Pro Mega Center.
Sekadar diketahui, Megawati-Prabowo pernah menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2009 lalu. Namun, pasangan yang dikenal sebutan Mega-Pro saat itu kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono.
Terkait hal tersebut, Direktur Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengungkapkan kelebihan dan kekurangan duet Megawati - Prabowo jika maju di Pilpres mendatang.
"Megawati-Prabowo. Ini pasangan gaek antara ketua umum kedua parpol. Punya pengalaman berduet di Pilpres 2009, berikut kedekatan Megawati dan Prabowo menjadi indikasi kuat," katanya kepada SINDOnews, Rabu (9/6/2021).
Igor melanjutkan, dengan skema presidential threshold atau syarat ambang batas pencalonan presiden, pasangan Megawati-Prabowo akan kokoh dalam berkoalisi.
"Dan menjadi opsi Mega-Prabowo jilid II. Tetapi kuatnya oligarki parpol bisa menjadi isu kampanye negatif yang akan dimainkan oleh lawan," ujarnya.
Namun, dia mengungkapkan kelebihan lain dari duet Megawati-Prabowo. "Kelebihan pasangan ini, akan dapat dukungan maksimal relawan Sukarnoisme dan bisa di-endorse Presiden Jokowi," tuturnya.
Sekadar diketahui, Megawati-Prabowo pernah menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2009 lalu. Namun, pasangan yang dikenal sebutan Mega-Pro saat itu kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono.
Terkait hal tersebut, Direktur Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengungkapkan kelebihan dan kekurangan duet Megawati - Prabowo jika maju di Pilpres mendatang.
"Megawati-Prabowo. Ini pasangan gaek antara ketua umum kedua parpol. Punya pengalaman berduet di Pilpres 2009, berikut kedekatan Megawati dan Prabowo menjadi indikasi kuat," katanya kepada SINDOnews, Rabu (9/6/2021).
Igor melanjutkan, dengan skema presidential threshold atau syarat ambang batas pencalonan presiden, pasangan Megawati-Prabowo akan kokoh dalam berkoalisi.
"Dan menjadi opsi Mega-Prabowo jilid II. Tetapi kuatnya oligarki parpol bisa menjadi isu kampanye negatif yang akan dimainkan oleh lawan," ujarnya.
Namun, dia mengungkapkan kelebihan lain dari duet Megawati-Prabowo. "Kelebihan pasangan ini, akan dapat dukungan maksimal relawan Sukarnoisme dan bisa di-endorse Presiden Jokowi," tuturnya.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda