Wacanakan Koalisi, Demokrat Dinilai Sedang Tawarkan AHY ke Golkar
Senin, 07 Juni 2021 - 16:20 WIB
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Syahrial Nasution dinilai sedang menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Partai Golkar dengan mewacanakan koalisi antara Partai Demokrat dengan partai berlambang pohon beringin itu pada Pilpres 2024.
Partai Golkar disasar karena memiliki cukup banyak kursi di parlemen, yakni 85 kursi di DPR RI. "Kalau dilihat memang ini politikus Partai Demokrat Pak Syahrial Nasution ini sedang menjajakan AHY, ketumnya untuk jadi capres maupun Cawapres," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo kepada SINDOnews, Senin (7/6/2021).
Agar AHY bisa maju pada pilpres mendatang, kata dia, Partai Demokrat butuh berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. "Golkar disasar karena memang kalau cuma dengan Golkar saja sudah mencukupi presidential threshold untuk batas ambang pencalonan presiden, dan kenapa Golkar? Ya itu alasan mereka punya sejarah, Demokrat dengan Golkar punya sejarah," ujarnya.
Selain itu, dia menilai Partai Demokrat dan Partai Golkar sama-sama lebih moderat. "Sama-sama di tengah, walaupun mungkin Demokrat lebih condong ke kanan sekarang dan Golkar lebih condong ke kiri, tapi pada dasarnya ideologinya lebih moderat dan partai berbasis massa banget kan ini," ujarnya.
Kunto pun kemudian membeberkan hasil survei KedaiKOPI beberapa waktu lalu. "Kalau dilihat dari hasil survei kami KedaiKOPI, pemilih itu lebih menyukai kombinasi militer-sipil, atau sipil-militer dan kebetulan Mas AHY ini kan backgroundnya militer, Pak ketum Airlangga backgroundnya sipil dan mungkin dua Ketum ini jika dipadu padankan bisa menjadi sebuah kekuatan calon presiden dan calon wakil presiden yang menjanjikan di 2024," tuturnya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat Syahrial Nasution baru-baru ini mewacanakan koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar pada Pilpres 2024. Menurut Syahrial, masa-masa gemilang Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono -Jusuf Kalla (SBY-JK) sangat mungkin diulang kembali oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Partai Golkar disasar karena memiliki cukup banyak kursi di parlemen, yakni 85 kursi di DPR RI. "Kalau dilihat memang ini politikus Partai Demokrat Pak Syahrial Nasution ini sedang menjajakan AHY, ketumnya untuk jadi capres maupun Cawapres," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo kepada SINDOnews, Senin (7/6/2021).
Agar AHY bisa maju pada pilpres mendatang, kata dia, Partai Demokrat butuh berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. "Golkar disasar karena memang kalau cuma dengan Golkar saja sudah mencukupi presidential threshold untuk batas ambang pencalonan presiden, dan kenapa Golkar? Ya itu alasan mereka punya sejarah, Demokrat dengan Golkar punya sejarah," ujarnya.
Selain itu, dia menilai Partai Demokrat dan Partai Golkar sama-sama lebih moderat. "Sama-sama di tengah, walaupun mungkin Demokrat lebih condong ke kanan sekarang dan Golkar lebih condong ke kiri, tapi pada dasarnya ideologinya lebih moderat dan partai berbasis massa banget kan ini," ujarnya.
Kunto pun kemudian membeberkan hasil survei KedaiKOPI beberapa waktu lalu. "Kalau dilihat dari hasil survei kami KedaiKOPI, pemilih itu lebih menyukai kombinasi militer-sipil, atau sipil-militer dan kebetulan Mas AHY ini kan backgroundnya militer, Pak ketum Airlangga backgroundnya sipil dan mungkin dua Ketum ini jika dipadu padankan bisa menjadi sebuah kekuatan calon presiden dan calon wakil presiden yang menjanjikan di 2024," tuturnya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat Syahrial Nasution baru-baru ini mewacanakan koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar pada Pilpres 2024. Menurut Syahrial, masa-masa gemilang Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono -Jusuf Kalla (SBY-JK) sangat mungkin diulang kembali oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
(dam)
tulis komentar anda