Mengenang Presiden Soekarno melalui Puisi 'Kata Bung Karno'
Minggu, 06 Juni 2021 - 14:29 WIB
JAKARTA - Koesno Sosrodihardjo atau yang kemudian dikenal dengan Soekarno atau Sukarno (Ejaan Yang Disempurnakan) tepat hari ini dilahirkan pada 120 tahun silam. Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (bersama Mohammad Hatta) itu lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901.
Sebelum menjadi Presiden pertama RI, Sukarno atau akrab disapa Bung Karno adalah tokoh perjuangan yang berperan penting dalam perjuangan Indonesia lepas dari penjajah Belanda. Ia menjadi anggota Jong Java cabang Surabaya, mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) sebagai cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI), hingga menjadi Ketua Panitia Sembilan untuk merumuskan dasar negara RI setelah beragam konsep dikemukakan oleh anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pada 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Saat menjabat sebagai orang nomor satu di Republik Indonesia, Bung Karno kerap melontarkan kalimat-kalimat pedas yang disampaikan untuk merespons situasi saat itu.
Baca juga: Cerita di Balik Patung Bung Karno Naik Kuda yang Baru Diresmikan di Kemhan
Salah satu kalimat yang terkenal hingga kini adalah "Inggris kita linggis, Amerika kita setrika". Kalimat ini awalnya diucapkan Bung Karno saat menjadi kolaborator Jepang pada masa Perang Dunia II. Kutipan tersebut juga dikeluarkan saat Bung Karno tidak terima Sabah dan Sarawak dicaplok Inggris dengan tambahan kalimat "Selandia Baru kita palu". Kemudian kutipan tersebut kembali dikeluarkan saat menarik keanggotaan Indonesia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 20 Januari 1965.
Kalimat ini kemudian menginspirasi banyak orang, termasuk penyair muda ternama, Peri Sandi Huizche. Ia pun menulis puisi berjudul "Kata Bung Karno". Berikut ini lirik puisinya:
Baca juga: Patung Bung Karno di Kemhan, Prabowo: Ini Bukan Bagian Kultus Individu
Kata Bung Karno
Sebelum menjadi Presiden pertama RI, Sukarno atau akrab disapa Bung Karno adalah tokoh perjuangan yang berperan penting dalam perjuangan Indonesia lepas dari penjajah Belanda. Ia menjadi anggota Jong Java cabang Surabaya, mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) sebagai cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI), hingga menjadi Ketua Panitia Sembilan untuk merumuskan dasar negara RI setelah beragam konsep dikemukakan oleh anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pada 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Saat menjabat sebagai orang nomor satu di Republik Indonesia, Bung Karno kerap melontarkan kalimat-kalimat pedas yang disampaikan untuk merespons situasi saat itu.
Baca juga: Cerita di Balik Patung Bung Karno Naik Kuda yang Baru Diresmikan di Kemhan
Salah satu kalimat yang terkenal hingga kini adalah "Inggris kita linggis, Amerika kita setrika". Kalimat ini awalnya diucapkan Bung Karno saat menjadi kolaborator Jepang pada masa Perang Dunia II. Kutipan tersebut juga dikeluarkan saat Bung Karno tidak terima Sabah dan Sarawak dicaplok Inggris dengan tambahan kalimat "Selandia Baru kita palu". Kemudian kutipan tersebut kembali dikeluarkan saat menarik keanggotaan Indonesia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 20 Januari 1965.
Kalimat ini kemudian menginspirasi banyak orang, termasuk penyair muda ternama, Peri Sandi Huizche. Ia pun menulis puisi berjudul "Kata Bung Karno". Berikut ini lirik puisinya:
Baca juga: Patung Bung Karno di Kemhan, Prabowo: Ini Bukan Bagian Kultus Individu
Kata Bung Karno
Lihat Juga :
tulis komentar anda