Survei Parameter Politik Indonesia: 45,3% Publik Tidak Setuju Jokowi 3 Periode
Sabtu, 05 Juni 2021 - 13:08 WIB
"Ini sekitar 25% masyarakat yang pro Jokowi tiga periode adalah mereka yang melihat Jokowi ini memiliki kinerja yang cukup baik," ujar Adi.
Sementara, kata dia, alasan mengapa tidak setuju Jokowi tiga periode di antaranya, tidak sesuai konstitusi yang membuat masyarakat tidak mau presiden 3 periode (7,6%), 3 periode dinilai terlampau lama (6,8%), kinerja Jokowi kurang bagus (5%), terjadi diskriminasi dan semacamnya (4,3%), ada kesan hukum tebang pilih (4%), dan alasan lainnya.
"Secara umum masyarakat tidak setuju karena terlampau mahal harganya, terlampau berisiko jika jabatan presiden 3 periode harus mengubah konstitusi dan waktunya cukup lama," jelasnya.
Kalaupun ada perubahan konstitusi, sambung dia, apakah publik setuju jika ada upaya mengubah UUD 1945 untuk 3 periode presiden, sebanyak 50,6% tidak setuju, yang setuju 23,9% dan yang tidak menjawab 25,5%. Tapi yang menarik, Jokowi juga tetap dipilih oleh responden jika Pemilu Presiden (Pilpres) dilaksanakan pada hari ini.
"Kita juga menanyakan jika pemilihan presiden dilakukan saat ini dan presiden jokowi boleh mencalonkan diri kembali, siapah tokoh yang akan anda pilih sebagai presiden? Mereka akan tetap memilih Jokowi (21,6%), disusul Prabowo (14%) dan Ganjar (11,6%)," kata Adi.
Adapun metode survei, sampel merupakan WNI yang berusia 17 tahun atau memiliki hak pilih, 1.200 responden diambil dengan metode simple random sampling dari 6.000 nomor HP yang dipilih secara acak dari kerangka sampel yang ada dari wawancara tatap muka pada rentang waktu September 2017-Desember 2020, dan disesuaikan dengan proporsi populasi serta gender.
Margin of error survei sebesar +- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 23-28 Mei 2021, dengan metode telepolling menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih.
Sementara, kata dia, alasan mengapa tidak setuju Jokowi tiga periode di antaranya, tidak sesuai konstitusi yang membuat masyarakat tidak mau presiden 3 periode (7,6%), 3 periode dinilai terlampau lama (6,8%), kinerja Jokowi kurang bagus (5%), terjadi diskriminasi dan semacamnya (4,3%), ada kesan hukum tebang pilih (4%), dan alasan lainnya.
"Secara umum masyarakat tidak setuju karena terlampau mahal harganya, terlampau berisiko jika jabatan presiden 3 periode harus mengubah konstitusi dan waktunya cukup lama," jelasnya.
Kalaupun ada perubahan konstitusi, sambung dia, apakah publik setuju jika ada upaya mengubah UUD 1945 untuk 3 periode presiden, sebanyak 50,6% tidak setuju, yang setuju 23,9% dan yang tidak menjawab 25,5%. Tapi yang menarik, Jokowi juga tetap dipilih oleh responden jika Pemilu Presiden (Pilpres) dilaksanakan pada hari ini.
"Kita juga menanyakan jika pemilihan presiden dilakukan saat ini dan presiden jokowi boleh mencalonkan diri kembali, siapah tokoh yang akan anda pilih sebagai presiden? Mereka akan tetap memilih Jokowi (21,6%), disusul Prabowo (14%) dan Ganjar (11,6%)," kata Adi.
Adapun metode survei, sampel merupakan WNI yang berusia 17 tahun atau memiliki hak pilih, 1.200 responden diambil dengan metode simple random sampling dari 6.000 nomor HP yang dipilih secara acak dari kerangka sampel yang ada dari wawancara tatap muka pada rentang waktu September 2017-Desember 2020, dan disesuaikan dengan proporsi populasi serta gender.
Margin of error survei sebesar +- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 23-28 Mei 2021, dengan metode telepolling menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda