Cerita Giri Bareng Firli Lulus Tes Kebangsaan Calon Pimpinan KPK
Jum'at, 04 Juni 2021 - 16:27 WIB
JAKARTA - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) nonaktif, Giri Suprapdiono mengungkapkan kenangannya saat mengikuti seleksi calon pimpinan KPK, bersama Ketua KPK Firli Bahuri . Ketika itu bersama para calon pelamar lain, Giri dan Firli dinyatakan lulus tes wawasan kebangsaan.
"Saya juga dulu calon pimpinan (KPK), bareng Pak Firli juga. Bahkan satu kelompok dalam diskusi. Jadi, kita tahu bagaimana sikap dalam tes tersebut, dan kita sama-sama lulus tes kebangsaan, tes radikalisme. Jadi kalau misalkan kita dites lagi, bisa jadi dua-duanya tidak lulus, karena kita sama-sama lulus dites yang sama," kata Giri saat menghadiri debat terbuka soal TWK pegawai KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (4/6/2021).
Menurut Giri, KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri punya kencenderungan berbeda dengan masa-sama sebelumnya. Di era pimpinan KPK saat ini, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia turun sampai tiga poin.
"Kita pernah turun pada 1997 ke 1998, di jaman Pak Harto. Artinya ini produk-produk pemberantasan korupsi termasuk pencegahan dan pendidikan, menurun 3 poin, dan ini tidak terlepas dari revisi UU KPK dan mungkin beberapa hal, polemik-polemik yang terjadi di KPK," pungkasnya.
Sekadar informasi, Giri Suprapdiono merupakan salah satu pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Padahal ia sudah mengabdikan dirinya selama 16 tahun di KPK.
Tak hanya itu, Giri juga ternyata punya segudang prestasi yang diantaranya, pernah menerima penghargaan Makarti Bhakti Nagari Award pada Desember 2020; lulusan terbaik pelatihan kepemimpinan nasional II angkatan XVII di Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Kemudian, ia juga pernah menjadi narasumber wawasan kebangsaan dan antikorupsi di Seskoad, Lemhanas, Sespim Polri, hingga Intelstrat BIN dan ITB.
"Saya juga dulu calon pimpinan (KPK), bareng Pak Firli juga. Bahkan satu kelompok dalam diskusi. Jadi, kita tahu bagaimana sikap dalam tes tersebut, dan kita sama-sama lulus tes kebangsaan, tes radikalisme. Jadi kalau misalkan kita dites lagi, bisa jadi dua-duanya tidak lulus, karena kita sama-sama lulus dites yang sama," kata Giri saat menghadiri debat terbuka soal TWK pegawai KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (4/6/2021).
Menurut Giri, KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri punya kencenderungan berbeda dengan masa-sama sebelumnya. Di era pimpinan KPK saat ini, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia turun sampai tiga poin.
"Kita pernah turun pada 1997 ke 1998, di jaman Pak Harto. Artinya ini produk-produk pemberantasan korupsi termasuk pencegahan dan pendidikan, menurun 3 poin, dan ini tidak terlepas dari revisi UU KPK dan mungkin beberapa hal, polemik-polemik yang terjadi di KPK," pungkasnya.
Baca Juga
Sekadar informasi, Giri Suprapdiono merupakan salah satu pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Padahal ia sudah mengabdikan dirinya selama 16 tahun di KPK.
Tak hanya itu, Giri juga ternyata punya segudang prestasi yang diantaranya, pernah menerima penghargaan Makarti Bhakti Nagari Award pada Desember 2020; lulusan terbaik pelatihan kepemimpinan nasional II angkatan XVII di Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Kemudian, ia juga pernah menjadi narasumber wawasan kebangsaan dan antikorupsi di Seskoad, Lemhanas, Sespim Polri, hingga Intelstrat BIN dan ITB.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda