Plus Minus Wacana Duet Puan-Anies di Pilpres 2024
Rabu, 02 Juni 2021 - 06:19 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad menilai, wacana duet Puan Maharani dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 seperti yang disampaikan politikus PDI Perjuangan (PDIP), Efendi Simbolon menarik sekaligus menantang.
Menurut Nyarwi, menjadi menarik karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing (plus minus), yang bisa saling melengkapi. Kelebihan Puan, memiliki basis dukungan kuat organisasi parpol. Puan dianggap sebagai putri mahkota di PDIP dan salah satu Ketua DPP PDIP yang memiliki peran strategis di partai ini.
"Namun, Puan memiliki basis dukungan elektoral yang masih rendah, sebagai kandidat calon presiden. Sebaliknya, Anies, tidak memiliki basis dukungan parpol, namun memiliki tingkat dukungan elektoral yang cukup tinggi di kalangan pemilih," ujarnya, Rabu (2/6/2021).
Lebih lanjut Nyarwi melihat, sumber daya yang dimiliki oleh Puan, sangat memungkinkan pasangan ini melenggang dengan lancar dalam bursa Pilpres 2024 mendatang. Meski demikian, sejauh mana mereka berpeluang menjadi pasangan Capres-Cawapres, sangat ditentukan oleh dua hal. Pertama, arus dinamika internal yang terjadi di dalam PDIP.
Di sini pertanyaannya, kata Nyarwi, sejauh mana Anies bisa diterima sebagai sosok yang mendampingi Puan dan dipercaya bisa menaikkan elektabilitas Puan dalam pertarungan Pilpres 2024 mendatang. Hal ini tidak mudah karena basis elektoral Anies dan Puan cenderung berada dalam kolam yang berbeda, dan belum tentu bisa cocok/kompatibel satu sama lain," ujarnya.
Kedua, Nyarwi menilai, sejauh mana Anies tertarik untuk berpasangan atau dipasangkan dengan Puan dan dipasangkan sebagai sosok Cawapres. Mengingat potensi elektabilitas Anies sebagai Capres cukup tinggi, tampaknya peluang ini cukup kecil. "Belum lagi, ada sejumlah partai-partai papan menengah yang juga ada kemungkinan tertarik untuk menjagokan Anies dalam Pilpres mendatang," tukas pakar komunikasi politik lulusan UGM itu.
Lihat Juga: Pesan Penting Anies Jelang Coblosan Pilkada 2024: Jaga Kampung Kita dari Serangan Politik Uang
Menurut Nyarwi, menjadi menarik karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing (plus minus), yang bisa saling melengkapi. Kelebihan Puan, memiliki basis dukungan kuat organisasi parpol. Puan dianggap sebagai putri mahkota di PDIP dan salah satu Ketua DPP PDIP yang memiliki peran strategis di partai ini.
"Namun, Puan memiliki basis dukungan elektoral yang masih rendah, sebagai kandidat calon presiden. Sebaliknya, Anies, tidak memiliki basis dukungan parpol, namun memiliki tingkat dukungan elektoral yang cukup tinggi di kalangan pemilih," ujarnya, Rabu (2/6/2021).
Lebih lanjut Nyarwi melihat, sumber daya yang dimiliki oleh Puan, sangat memungkinkan pasangan ini melenggang dengan lancar dalam bursa Pilpres 2024 mendatang. Meski demikian, sejauh mana mereka berpeluang menjadi pasangan Capres-Cawapres, sangat ditentukan oleh dua hal. Pertama, arus dinamika internal yang terjadi di dalam PDIP.
Di sini pertanyaannya, kata Nyarwi, sejauh mana Anies bisa diterima sebagai sosok yang mendampingi Puan dan dipercaya bisa menaikkan elektabilitas Puan dalam pertarungan Pilpres 2024 mendatang. Hal ini tidak mudah karena basis elektoral Anies dan Puan cenderung berada dalam kolam yang berbeda, dan belum tentu bisa cocok/kompatibel satu sama lain," ujarnya.
Kedua, Nyarwi menilai, sejauh mana Anies tertarik untuk berpasangan atau dipasangkan dengan Puan dan dipasangkan sebagai sosok Cawapres. Mengingat potensi elektabilitas Anies sebagai Capres cukup tinggi, tampaknya peluang ini cukup kecil. "Belum lagi, ada sejumlah partai-partai papan menengah yang juga ada kemungkinan tertarik untuk menjagokan Anies dalam Pilpres mendatang," tukas pakar komunikasi politik lulusan UGM itu.
Lihat Juga: Pesan Penting Anies Jelang Coblosan Pilkada 2024: Jaga Kampung Kita dari Serangan Politik Uang
(cip)
tulis komentar anda