Kasus COVID-19 Meningkat Pasca Lebaran, Satgas: Ini Konsekuensi
Jum'at, 28 Mei 2021 - 21:25 WIB
JAKARTA - Berdasarkan data per 25 Mei 2021, terjadi kenaikan kasus positif COVID-19 mingguan sebesar 36,1% yang diikuti dengan kenaikan kasus kematian sebesar 13,8%. Selain itu juga penurunan kasus kesembuhan sebesar 2,7% dibandingkan minggu sebelumnya.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kenaikan kasus ini merupakan konsekuensi yang harus dihadapi karena tidak semua masyarakat menjalankan kebijakan terkait larangan mudik pada Idul Fitri lalu.
"Data-data yang saya sampaikan selama beberapa konpers terakhir, sudah mulai memperlihatkan tren kenaikan kasus COVID-19 menyusul tingginya mobilitas penduduk pada periode Idul Fitri. Ini adalah konsekuensi yang harus kita hadapi dari tidak dilaksanakannya kebijakan secara menyeluruh oleh seluruh elemen masyarakat," katanya dalam konferensi persnya, Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Update Covid-19: 1.803.361 Orang Positif, 1.654.557 Sembuh, dan 50.100 Meninggal
Wiku pun meminta seluruh pemerintah daerah dan masyarakatnya untuk terus siaga dan meningkatkan penanganan COVID-19. "Ini karena kesiapsiagaan adalah kunci untuk dapat berhasil menghadapi perubahan situasi yang mungkin terjadi secara cepat dan signifikan," katanya.
Wiku juga kembali mengingatkan bagi warga yang baru pulang bepergian untuk karantina mandiri 5 x 24 jam. Dia juga pemerintah daerah untuk memantau berjalannya operasionalisasi fungsi posko di tingkat desa atau kelurahan di masing-masing wilayahnya.
"Posko ini berperan penting untuk memantau karantina mandiri bagi warga yang baru pulang bepergian juga memantau kasus positif baru yang ditemukan di wilayahnya agar dapat segera ditangani sedini mungkin," katanya.
Baca juga: Riset Ilmuwan Thailand Ungkap Darah Biawak Efektif Bunuh Covid-19
Lihat Juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Partai Perindo Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin dan Prokes
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kenaikan kasus ini merupakan konsekuensi yang harus dihadapi karena tidak semua masyarakat menjalankan kebijakan terkait larangan mudik pada Idul Fitri lalu.
"Data-data yang saya sampaikan selama beberapa konpers terakhir, sudah mulai memperlihatkan tren kenaikan kasus COVID-19 menyusul tingginya mobilitas penduduk pada periode Idul Fitri. Ini adalah konsekuensi yang harus kita hadapi dari tidak dilaksanakannya kebijakan secara menyeluruh oleh seluruh elemen masyarakat," katanya dalam konferensi persnya, Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Update Covid-19: 1.803.361 Orang Positif, 1.654.557 Sembuh, dan 50.100 Meninggal
Wiku pun meminta seluruh pemerintah daerah dan masyarakatnya untuk terus siaga dan meningkatkan penanganan COVID-19. "Ini karena kesiapsiagaan adalah kunci untuk dapat berhasil menghadapi perubahan situasi yang mungkin terjadi secara cepat dan signifikan," katanya.
Wiku juga kembali mengingatkan bagi warga yang baru pulang bepergian untuk karantina mandiri 5 x 24 jam. Dia juga pemerintah daerah untuk memantau berjalannya operasionalisasi fungsi posko di tingkat desa atau kelurahan di masing-masing wilayahnya.
"Posko ini berperan penting untuk memantau karantina mandiri bagi warga yang baru pulang bepergian juga memantau kasus positif baru yang ditemukan di wilayahnya agar dapat segera ditangani sedini mungkin," katanya.
Baca juga: Riset Ilmuwan Thailand Ungkap Darah Biawak Efektif Bunuh Covid-19
Lihat Juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Partai Perindo Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin dan Prokes
(abd)
tulis komentar anda