Mengenal Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Loper Koran yang Kini Jadi Pangkostrad
Selasa, 25 Mei 2021 - 22:53 WIB
JAKARTA - Mayjen TNI Dudung Abdurachman dikabarkan mendapat promosi menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ( Pangkostrad ). Jenderal yang menjabat sebagai Pangdam Jaya sejak 27 Juli 2020 ini diplot menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono yang mendapat tugas baru sebagai Kasum TNI.
Mutasi ini diketahui dari Surat Keputusan Panglima TNI tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang dikonfirmasi kebenarannya oleh Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto, Selasa (25/5/2021).
Nama Dudung Abdurrachman sendiri tidak asing bagi masyarakat umum. Namanya pernah menjadi perbincangan luas lantaran terang-terangan mengakui memerintahkan anak buahnya mencopot baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di wilayah DKI Jakarta. Sebelumnya video sejumlah orang berbaju loreng hijau mencopot baliho viral di media sosial.
Baca juga: Mayjen TNI Dudung Abdurachman Jadi Pangkostrad, Ini Profil Lengkapnya
"Oke, ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.
Menjadi seorang tentara adalah keinginan Dudung sejak kecil yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965. Profesi itu selalu memanggilnya karena dia hidup dan tinggal di barak. Ayahnya, Nasuha adalah PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Menjadi anggota TNI didambakan sebagai upaya meringankan beban ibunya, Nasyati dalam membiayai pendidikan delapan saudara kandungnya.
Berbagai pekerjaan pernah dilakukannya untuk membantu sang ibunda. Selain berjualan koran, dia juga menjual kue tampah di perempatan Jalan Belitung di sekitar Kodam III/Siliwangi. Menjadi loper koran dia lakukan ketika duduk di bangku SMA Negeri 9 Bandung. Pekerjaan itu dilakukan Dudung sebelum berangkat sekolah.
Baca juga: Sosok Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Pangdam Jaya yang Ancam Bubarkan FPI
Mutasi ini diketahui dari Surat Keputusan Panglima TNI tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang dikonfirmasi kebenarannya oleh Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto, Selasa (25/5/2021).
Nama Dudung Abdurrachman sendiri tidak asing bagi masyarakat umum. Namanya pernah menjadi perbincangan luas lantaran terang-terangan mengakui memerintahkan anak buahnya mencopot baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di wilayah DKI Jakarta. Sebelumnya video sejumlah orang berbaju loreng hijau mencopot baliho viral di media sosial.
Baca juga: Mayjen TNI Dudung Abdurachman Jadi Pangkostrad, Ini Profil Lengkapnya
"Oke, ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.
Menjadi seorang tentara adalah keinginan Dudung sejak kecil yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965. Profesi itu selalu memanggilnya karena dia hidup dan tinggal di barak. Ayahnya, Nasuha adalah PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Menjadi anggota TNI didambakan sebagai upaya meringankan beban ibunya, Nasyati dalam membiayai pendidikan delapan saudara kandungnya.
Berbagai pekerjaan pernah dilakukannya untuk membantu sang ibunda. Selain berjualan koran, dia juga menjual kue tampah di perempatan Jalan Belitung di sekitar Kodam III/Siliwangi. Menjadi loper koran dia lakukan ketika duduk di bangku SMA Negeri 9 Bandung. Pekerjaan itu dilakukan Dudung sebelum berangkat sekolah.
Baca juga: Sosok Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Pangdam Jaya yang Ancam Bubarkan FPI
tulis komentar anda