Bunyikan Alarm, PDIP Ingin Ganjar dan Puan Lari di Garis Start Sama di Pilpres 2024
Senin, 24 Mei 2021 - 13:59 WIB
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai memberi peringatan keras kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo lantaran dinilai kebablasan terkait ambisinya untuk maju di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 . Ganjar pun tidak diundang dalam acara Pameran Foto Esai Marhaen yang diselenggarakan PDIP di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021) kemarin.
Analis Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio menilai teguran itu memiliki banyak makna. Salah satunya agar Ganjar tidak terburu-buru memikirkan pencalonan di Pilpres 2024 karena bagaimanapun Ganjar memiliki tanggung jawab sebagai kepala daerah.
"Menurut saya ada beberapa hal, pertama ini peringatan bagi Ganjar untuk 2 hal. Pertama, dia sebagai pertugas partai, kemudian dia juga Gubernur Jawa Tengah yang masih punya tanggung jawab kepada masyarakat Jawa Tengah," ujar pria yang akrab disapa Hensat kepada wartawan, Senin (24/5/2021).
Kemudian, lanjut dia, nampaknya PDIP juga ingin melakukan konsolidasi lebih dalam untuk Pilpres 2024 nanti, belajar dari apa yang terjadi pada Joko Widodo (Jokowi) di 2014. Artinya, PDIP ingin lebih siap secara struktur, kampanye dan struktur kompetisi bagi pilpres. Jadi visi-misi sudah disiapkan dari jauh, kemudian wapres juga sudah disiapkan dan lain sebagainya.
Terakhir, kata Hensat, yang menarik adalah kelihatannya PDIP ingin membuat calon-calon potensial di PDIP berada di dalam satu garis start yang sama.
"Itu artinya Mbak Puan, Mas Ganjar, Bu Risma, ataupun Mas Gibran umpamanya nanti ingin maju di Pilpres 2024 itu mendapat arahan dan start yang sama. Ini yang paling penting menurut saya," jelasnya.
Menurut Pendiri Lembaga Riset KedaiKOPI ini, bagaimanapun PDIP tetap mempertimbangkan Ganjar untuk bisa dicalonkan di Pilpres 2024. "Iya, ini kan sebetulnya usaha PDIP untuk menempatkan semua calon di garis start yang sama. Jadi nggak boleh ada yang lari duluan," tandas Hensat.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
Analis Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio menilai teguran itu memiliki banyak makna. Salah satunya agar Ganjar tidak terburu-buru memikirkan pencalonan di Pilpres 2024 karena bagaimanapun Ganjar memiliki tanggung jawab sebagai kepala daerah.
"Menurut saya ada beberapa hal, pertama ini peringatan bagi Ganjar untuk 2 hal. Pertama, dia sebagai pertugas partai, kemudian dia juga Gubernur Jawa Tengah yang masih punya tanggung jawab kepada masyarakat Jawa Tengah," ujar pria yang akrab disapa Hensat kepada wartawan, Senin (24/5/2021).
Kemudian, lanjut dia, nampaknya PDIP juga ingin melakukan konsolidasi lebih dalam untuk Pilpres 2024 nanti, belajar dari apa yang terjadi pada Joko Widodo (Jokowi) di 2014. Artinya, PDIP ingin lebih siap secara struktur, kampanye dan struktur kompetisi bagi pilpres. Jadi visi-misi sudah disiapkan dari jauh, kemudian wapres juga sudah disiapkan dan lain sebagainya.
Terakhir, kata Hensat, yang menarik adalah kelihatannya PDIP ingin membuat calon-calon potensial di PDIP berada di dalam satu garis start yang sama.
"Itu artinya Mbak Puan, Mas Ganjar, Bu Risma, ataupun Mas Gibran umpamanya nanti ingin maju di Pilpres 2024 itu mendapat arahan dan start yang sama. Ini yang paling penting menurut saya," jelasnya.
Menurut Pendiri Lembaga Riset KedaiKOPI ini, bagaimanapun PDIP tetap mempertimbangkan Ganjar untuk bisa dicalonkan di Pilpres 2024. "Iya, ini kan sebetulnya usaha PDIP untuk menempatkan semua calon di garis start yang sama. Jadi nggak boleh ada yang lari duluan," tandas Hensat.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
(kri)
tulis komentar anda