Tiga Besar Survei ARSC, Bappilu Demokrat: Fokus Kami Tembus Electoral Threshold 2024
Sabtu, 22 Mei 2021 - 17:43 WIB
Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief mengapresiasi kenaikan elektabilitas Partai Demokrat. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat mengapresiasi dan merespons hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC). Diketahui partai dengan ciri khas lambang 'Mercy' itu melejit tembus tiga besar di bawah PDI Perjuangan dan Gerindra.
Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menuturkan hasil ini bentuk konsistensi dari rilis lembaga survei sebelumnya yang menunjukkan trend kenaikan elektabilitas Partai Demokrat. Selain itu, ia pun mengungkapkan target Demokrat selanjutnya ialah masuk electoral threshold atau ambang batas parlemen. "Fokus kami saat ini tembus electoral threshold pada 2024 mendatang. Namun, kami tetap apresiasi hasil survei ini," kata Andi Arief pada rilis survei ARSC secara virtual, Sabtu (22/5/2021).
Andi mengatakan, untuk menembus kursi parlemen tersebut Demokrat harus bekerja keras. Sebab, batas electoral threshold yaitu 20% sedangkan berdasarkan survei ARSC baru mencapai 14,8%. “Yang terbaru, rilis hasil survei ARSC menempatkan Partai Demokrat diurutan ketiga sebesar 14,8% setelah Gerindra 15,03%, dan PDIP sebesar 19,06%. Berhasil mengungguli Partai Golkar sebesar 10,40% serta Partai PKS sebesar 9,10%. Jauh meninggalkan PKB 5,5% dan Nasdem 4,4%, serta PAN 4,4%,” terangnya.
Andi Arief tidak membantah kenaikan elektabilitas ini sebagai hasil dari ujian kenaikan kelas Partai Demokrat yang diterpa isu pengambilalihan oleh KSP Moeldoko pada Januari hingga awal April lalu. Menurutnya, permasalahan yang bisa diatasi secara cemerlang dengan hasil yang gemilang menuai hasil positif cukup signifikan.
Lebih lanjut, Andi menyampaikan harapannya kepada seluruh kader Partai Demokrat. Ia menginginkan agar tidak terlena dengan hasil survei. “Ini menjadi capaian dan modal penting bagi Partai Demokrat untuk semakin optimistis menatap dan menuju 2024. berpesan kepada kader Partai Demokrat agar tidak terlena dan mengajak seluruh kader untuk bekerja keras, dan terus menjaga kekompakan dan soliditas. Mudah-mudahan Partai Demokrat bisa menerobos 2 besar atau minimal 3 besar,” pungkasnya.
Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menuturkan hasil ini bentuk konsistensi dari rilis lembaga survei sebelumnya yang menunjukkan trend kenaikan elektabilitas Partai Demokrat. Selain itu, ia pun mengungkapkan target Demokrat selanjutnya ialah masuk electoral threshold atau ambang batas parlemen. "Fokus kami saat ini tembus electoral threshold pada 2024 mendatang. Namun, kami tetap apresiasi hasil survei ini," kata Andi Arief pada rilis survei ARSC secara virtual, Sabtu (22/5/2021).
Andi mengatakan, untuk menembus kursi parlemen tersebut Demokrat harus bekerja keras. Sebab, batas electoral threshold yaitu 20% sedangkan berdasarkan survei ARSC baru mencapai 14,8%. “Yang terbaru, rilis hasil survei ARSC menempatkan Partai Demokrat diurutan ketiga sebesar 14,8% setelah Gerindra 15,03%, dan PDIP sebesar 19,06%. Berhasil mengungguli Partai Golkar sebesar 10,40% serta Partai PKS sebesar 9,10%. Jauh meninggalkan PKB 5,5% dan Nasdem 4,4%, serta PAN 4,4%,” terangnya.
Andi Arief tidak membantah kenaikan elektabilitas ini sebagai hasil dari ujian kenaikan kelas Partai Demokrat yang diterpa isu pengambilalihan oleh KSP Moeldoko pada Januari hingga awal April lalu. Menurutnya, permasalahan yang bisa diatasi secara cemerlang dengan hasil yang gemilang menuai hasil positif cukup signifikan.
Lebih lanjut, Andi menyampaikan harapannya kepada seluruh kader Partai Demokrat. Ia menginginkan agar tidak terlena dengan hasil survei. “Ini menjadi capaian dan modal penting bagi Partai Demokrat untuk semakin optimistis menatap dan menuju 2024. berpesan kepada kader Partai Demokrat agar tidak terlena dan mengajak seluruh kader untuk bekerja keras, dan terus menjaga kekompakan dan soliditas. Mudah-mudahan Partai Demokrat bisa menerobos 2 besar atau minimal 3 besar,” pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda