Perhatian Ketua DPR Terkait Penanganan Mudik dan WNA Diapresiasi

Sabtu, 15 Mei 2021 - 15:04 WIB
Perjuangan Ketua DPR RI Puan Maharani, yang berhasil meminta pemerintah untuk menunda kedatangan WNA ke Indonesia selama berlakunya larangan mudik para WNI. Foto/Istimewa
JAKARTA - Kalangan muda, khususnya mahasiswa dan milenial, serta kalangan pegiat dunia maya (netizen) mengapresiasi perjuangan Ketua DPR RI Puan Maharani, yang berhasil meminta pemerintah untuk menunda kedatangan warga negara asing (WNA) ke Indonesia selama berlakunya larangan mudik kepada para WNI.



Saat itu Puan menjelaskan, sikap pemerintah untuk menunda kedatangan WNA ke Indonesia selama masa larangan mudik itu tak lain demi rasa keadilan bersama.

Tidak hanya untuk urusan kedatangan WNA yang selama dua pekan terakhir banyak disesalkan para netizen, Nurkhasanah juga mengapresiasi perhatian dan kepedulian Puan yang meminta warga dan aparat pemerintah untuk tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.

Saat meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Puan memang meminta pihak Bandara Soekarno-Hatta untuk tetap berdisipilin, mengingat bandara tersebut merupakan titik penting dalam pengendalian penularan virus Corona (Covid-19). "Apakah transmisi kota ke kota, negara ke negara masuk ke Indonesia, tergantung dari pengendalian di Soetta," ujar Puan saat itu.



Puan juga sempat berpesan agar tracing dan pengawasan ketat benar-benar dilakukan, guna memastikan penumpang dari luar negeri betul-betul menginap di hotel atau tempat karantina yang telah ditunjuk dan tidak melarikan diri.

Menurut Nurkhasanah, pesan-pesan tersebut tidak hanya menunjukkan kepedulian Ketua DPR kepada segenap masyarakat Indonesia, khususnya dalam kepedulian menghadapi pandemi Covid-19. Menurut Nurkhasanah, pesan-pesan itu dengan tegas membuktikan kedalaman pengetahuan Puan tentang Covid-19 yang datang seiring kepeduliannya tersebut.

"Itu membuktikan bahwa Ketua DPR RI, Dr (HC) Puan Maharani sangat peduli, dan meminta kita semua tidak salah pikir dan hanya melakukan kedisiplinan menjelang dan selama Lebaran, karena bahaya Covid-19 ini nyata dan masih akan berlangsung," kata Nurkhasanah, Sabtu (15/5/2021).

"Itu harus Ibu Puan tegaskan, karena sama sekali tidak tertutup kemungkinan banyak warga yang silap dan hanya focus soal protokol kesehatan dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan pertahanan kita terhadap Covid-19 ini hanya menjelang dan selama Lebaran," sambungnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More