Antisipasi Lonjakan Kasus Pascamudik, Ini 21 Lokasi Random Test dan Mandatory Check Corona
Sabtu, 15 Mei 2021 - 15:10 WIB
Adapun, Random-Test Covid-19 di Jalan Nasional ada di beberapa lokasi, untuk sementara diterapkan di 4 lokasi, dan akan disesuaikan dengan update kondisi di lapangan berdasarkan laporan dari Ditlantas Polda: (a) Lokasi di Jembatan Timbang Balonggandu, Karawang-Jabar; (b) Lokasi di Pos Tegal Gubug di Susukan, Cirebon-Jabar; (c) lokasi antara Indramayu-Jatibarang dan antara Sukabumi-Cianjur arah ke Jakarta.
"Informasi dari Kemenhub sudah lebih 1,5 juta orang yang melakukan perjalanan keluar Jakarta, karena itu perlu diantisipasi kembalinya pascalibur Lebaran," tutur Airlangga.
Semua Gubernur di Sumatera dan Jawa, diminta mengambil tindakan untuk mencegah potensi peningkatan kasus Covid-19, dengan melakukan pemeriksaan secara ketat dokumen RT-PCR / Swab test Antigen / Genose setiap pelaku perjalanan arus balik di pos penyekatan dan titik pengecekan.
Di Lampung dibentuk Satgas Khusus Penanganan Arus Balik dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa, untuk melakukan mandatory-check terhadap dokumen RT-PCR/Swab Test Antigen/Genose setiap pelaku perjalanan arus balik di Pelabuhan Bakauheni.
Pelaku perjalanan pasca Idul Fitri dengan hasil positif Covid-19, wajib dilakukan isolasi di tempat yang disediakan oleh Satgas Daerah, dengan rujukan ke fasilitas kesehatan setempat.
Apabila dekat dengan daerah asal, pasien dapat kembali ke daerah asalnya, namun apabila dekat dengan Jakarta, pasien direkomendasikan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta.
Untuk tempat-tempat wisata, telah diatur dalam aturan PPKM Mikro, Pemerintah mewajibkan tempat-tempat publik menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan dibuka hanya untuk max 50% dari kapasitas. Untuk daerah dengan Zona Merah dan Oranye, tempat wisata dilarang buka dan beroperasi. Secara teknis, akan diatur oleh Pemerintah Daerah melalui Satgas Daerah masing-
masing.
Terkait informasi terkini kasus Covid-19 di Indonesia, Airlangga menyatakan bahwa saat ini Indonesia relatif lebih baik dibandingkan dengan Global. Persentase kesembuhan Indonesia (91,85%) yang berarti lebih tinggi dari presentase kesembuhan Global (86,92%).
Adapun, persentase kasus aktif Indonesia (5,4%) lebih rendah dari Global (11%). Pada Mei 2021 ini, kontribusi kasus positif Covid-19 nasional dari Pulau Jawa turun 11,06%. Sebaliknya, di Pulau Sumatera kontribusi kasus nasional naik 27,22%.
"Informasi dari Kemenhub sudah lebih 1,5 juta orang yang melakukan perjalanan keluar Jakarta, karena itu perlu diantisipasi kembalinya pascalibur Lebaran," tutur Airlangga.
Semua Gubernur di Sumatera dan Jawa, diminta mengambil tindakan untuk mencegah potensi peningkatan kasus Covid-19, dengan melakukan pemeriksaan secara ketat dokumen RT-PCR / Swab test Antigen / Genose setiap pelaku perjalanan arus balik di pos penyekatan dan titik pengecekan.
Di Lampung dibentuk Satgas Khusus Penanganan Arus Balik dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa, untuk melakukan mandatory-check terhadap dokumen RT-PCR/Swab Test Antigen/Genose setiap pelaku perjalanan arus balik di Pelabuhan Bakauheni.
Pelaku perjalanan pasca Idul Fitri dengan hasil positif Covid-19, wajib dilakukan isolasi di tempat yang disediakan oleh Satgas Daerah, dengan rujukan ke fasilitas kesehatan setempat.
Apabila dekat dengan daerah asal, pasien dapat kembali ke daerah asalnya, namun apabila dekat dengan Jakarta, pasien direkomendasikan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta.
Untuk tempat-tempat wisata, telah diatur dalam aturan PPKM Mikro, Pemerintah mewajibkan tempat-tempat publik menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan dibuka hanya untuk max 50% dari kapasitas. Untuk daerah dengan Zona Merah dan Oranye, tempat wisata dilarang buka dan beroperasi. Secara teknis, akan diatur oleh Pemerintah Daerah melalui Satgas Daerah masing-
masing.
Terkait informasi terkini kasus Covid-19 di Indonesia, Airlangga menyatakan bahwa saat ini Indonesia relatif lebih baik dibandingkan dengan Global. Persentase kesembuhan Indonesia (91,85%) yang berarti lebih tinggi dari presentase kesembuhan Global (86,92%).
Adapun, persentase kasus aktif Indonesia (5,4%) lebih rendah dari Global (11%). Pada Mei 2021 ini, kontribusi kasus positif Covid-19 nasional dari Pulau Jawa turun 11,06%. Sebaliknya, di Pulau Sumatera kontribusi kasus nasional naik 27,22%.
tulis komentar anda