Sebut Busyro Berotak Sungsang, Feri Amsari: Ngabalin Melarikan Diri dari Substansi
Sabtu, 15 Mei 2021 - 10:39 WIB
JAKARTA - Tindakan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin yang membalas kritikan Busyro Muqoddas dengan menyebut Ketua PP Muhammadiyah itu berotak sungsang terus menuai kritik. Kali ini, kritikan dari Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Fakultas Hukum Universitas Andalas, Feri Amsari.
"Aneh juga komentar Ngabalin itu, sebab tidak ada di dunia ini yang bisa hidup dengan otak terbalik. Bayi lahir sungsang sih ada. Hehehe," ujar Feri Amsari kepada SINDOnews, Sabtu (15/5/2021).
Dia pun menilai pernyataan Ngabalin itu cara melarikan diri dari substansi kritik Busyro Muqoddas. "Dibalas dengan hal-hal yang membuat kita tidak fokus di inti masalah yaitu di era Jokowi KPK dimatikan," tegasnya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqqodas mengkritik penonaktifan 75 orang pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN). Busyro menyebut riwayat KPK tamat di tangan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian, kritikan Busyro tersebut dibalas oleh Ngabalin. Melalui akun Instagramnya, Ngabalin menyebut Busyro Muqoddas berotak sungsang sambil melampirkan tangkapan layar berita online berjudul "Ketua Muhammadiyah: KPK Tamat di Tangan Presiden Jokowi."
"Otak-otak sungsang seperti Busyro Muqoddas ini merugikan Persyarikatan. Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan umat yang kuat dan berwibawa kenapa harus tercemar oleh manusia prejudice seperti ini. Cocoknya Mas Busyro membuat LSM antikorupsi atau masuk parpol sekalian. Rasanya Anda tidak cocok menjadi pimpinan Muhammadiyah," ucap Ngabalin dikutip dari akun Instagramnya, Jumat (14/5/2021).
"Aneh juga komentar Ngabalin itu, sebab tidak ada di dunia ini yang bisa hidup dengan otak terbalik. Bayi lahir sungsang sih ada. Hehehe," ujar Feri Amsari kepada SINDOnews, Sabtu (15/5/2021).
Dia pun menilai pernyataan Ngabalin itu cara melarikan diri dari substansi kritik Busyro Muqoddas. "Dibalas dengan hal-hal yang membuat kita tidak fokus di inti masalah yaitu di era Jokowi KPK dimatikan," tegasnya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqqodas mengkritik penonaktifan 75 orang pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN). Busyro menyebut riwayat KPK tamat di tangan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian, kritikan Busyro tersebut dibalas oleh Ngabalin. Melalui akun Instagramnya, Ngabalin menyebut Busyro Muqoddas berotak sungsang sambil melampirkan tangkapan layar berita online berjudul "Ketua Muhammadiyah: KPK Tamat di Tangan Presiden Jokowi."
"Otak-otak sungsang seperti Busyro Muqoddas ini merugikan Persyarikatan. Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan umat yang kuat dan berwibawa kenapa harus tercemar oleh manusia prejudice seperti ini. Cocoknya Mas Busyro membuat LSM antikorupsi atau masuk parpol sekalian. Rasanya Anda tidak cocok menjadi pimpinan Muhammadiyah," ucap Ngabalin dikutip dari akun Instagramnya, Jumat (14/5/2021).
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda