Kemenkes Percepat Insentif Nakes Wisma Atlet, Netizen: Kami di Puskesmas Gak Ada Hilalnya
Senin, 10 Mei 2021 - 01:43 WIB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempercepat pembayaran uang insentif kepada tenaga kesehatan (nakes) di RS Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempercepat pembayaran uang insentif kepada tenaga kesehatan (nakes) di RS Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dalam keterangan tertulisnya, Kemenkes menyebut, sejak RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet berdiri, pada Maret 2020, pihaknya telah menugaskan 6.094 relawan yang terdiri dari bidan, ahli gizi, apoteker, dokter, perawat, dan lainnya. Kemenkes juga bertanggung jawab memberikan insentif kepada RS Vertikal, RS TNI/Polri, RS Swasta, Balai Besar Teknik Lingkungan, RS Lapangan, Laboratorium milik K/L maupun swasta, PPDS, maupun kepada dokter Internsip. Baca juga: Kemenkes Tegaskan Tak Ada Strain COVID-19 Baru asal Kongo
Sekretaris Badan PPSDM Trisa Wahjuni Putri mengatakan, Kemenkes telah membayarkan insentif bulan Maret hingga November 2020 sebesar Rp63 miliar, untuk nakes di RS DC Wisma Atlet. "Sementara pembayaran insentif pada Desember 2020, tidak dapat diberikan pada tahun yang sama dan akan dibayarkan pada 2021," kata Trisa, seperti dikutip, Minggu (9/5/2021). Baca juga: Nakes RSDC Wisma Atlet Menjerit Insentif Belum Dibayar, Kemenkes: Sebentar Lagi Cair
Sementara untuk pembayaran insentif 2021, pihaknya melakukan sejumlah perubahan, yakni penambahan area yang menangani Covid-19 yang bisa mendapatkan insentif dari Kemenkes. Untuk mempercepat pembayaran di tahap pertama ini, Kemenkes telah mengajukan review kepada BPKP untuk mengajukan persetujuan buka blokir ke Kementerian Keuangan Rp581 miliar. "Anggaran ini rencananya diperuntukkan bagi 97.924 tenaga kesehatan di 914 faskes. Setelah disetujui, Kemenkes dalam waktu dekat akan mengajukan persetujuan tahap kedua," sambungnya.
Pengajuan tahap kedua sebesar Rp231 miliar sudah mendapatkan persetujuan dari BPKP. Maka, pembayaran insentif, lada bulan Desember tahun 2020 sudah bisa diproses oleh Badan PPSDM Kesehatan untuk dapat direalisasikan. "Dari yang kami proses untuk bulan Desember, sudah terbit SP2D sebesar Rp292 juta. Sisanya sebesar Rp6,657 miliar sudah tahapan konversi dan sebentar lagi menjadi SP2D. Jadi untuk bulan Desember, Insya Allah kita siap direalisasikan untuk 961 nakes," jelasnya.
Dalam keterangan tertulisnya, Kemenkes menyebut, sejak RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet berdiri, pada Maret 2020, pihaknya telah menugaskan 6.094 relawan yang terdiri dari bidan, ahli gizi, apoteker, dokter, perawat, dan lainnya. Kemenkes juga bertanggung jawab memberikan insentif kepada RS Vertikal, RS TNI/Polri, RS Swasta, Balai Besar Teknik Lingkungan, RS Lapangan, Laboratorium milik K/L maupun swasta, PPDS, maupun kepada dokter Internsip. Baca juga: Kemenkes Tegaskan Tak Ada Strain COVID-19 Baru asal Kongo
Sekretaris Badan PPSDM Trisa Wahjuni Putri mengatakan, Kemenkes telah membayarkan insentif bulan Maret hingga November 2020 sebesar Rp63 miliar, untuk nakes di RS DC Wisma Atlet. "Sementara pembayaran insentif pada Desember 2020, tidak dapat diberikan pada tahun yang sama dan akan dibayarkan pada 2021," kata Trisa, seperti dikutip, Minggu (9/5/2021). Baca juga: Nakes RSDC Wisma Atlet Menjerit Insentif Belum Dibayar, Kemenkes: Sebentar Lagi Cair
Sementara untuk pembayaran insentif 2021, pihaknya melakukan sejumlah perubahan, yakni penambahan area yang menangani Covid-19 yang bisa mendapatkan insentif dari Kemenkes. Untuk mempercepat pembayaran di tahap pertama ini, Kemenkes telah mengajukan review kepada BPKP untuk mengajukan persetujuan buka blokir ke Kementerian Keuangan Rp581 miliar. "Anggaran ini rencananya diperuntukkan bagi 97.924 tenaga kesehatan di 914 faskes. Setelah disetujui, Kemenkes dalam waktu dekat akan mengajukan persetujuan tahap kedua," sambungnya.
Pengajuan tahap kedua sebesar Rp231 miliar sudah mendapatkan persetujuan dari BPKP. Maka, pembayaran insentif, lada bulan Desember tahun 2020 sudah bisa diproses oleh Badan PPSDM Kesehatan untuk dapat direalisasikan. "Dari yang kami proses untuk bulan Desember, sudah terbit SP2D sebesar Rp292 juta. Sisanya sebesar Rp6,657 miliar sudah tahapan konversi dan sebentar lagi menjadi SP2D. Jadi untuk bulan Desember, Insya Allah kita siap direalisasikan untuk 961 nakes," jelasnya.
Lihat Juga :