Limbah Nuklir Mau Dibuang ke Laut, Indonesia Diminta Protes Jepang

Minggu, 09 Mei 2021 - 21:13 WIB
Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan meminta Pemerintah Indonesia mengajukan protes atas rencana Jepang membuang 125 juta ton limbah nuklir ke laut. Foto/Reuters
JAKARTA - Pemerintah Jepang telah menyetujui rencana pembuangan lebih dari 1 juta ton air limbah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut. Hal tersebut mendapatkan kritik keras dari berbagai pihak, bahkan mendapat penolakan kalangan nelayan Jepang sendiri. Sejumlah negara pun mengecam rencana Jepang itu seperti yang ditunjukkan China dan Korea Selatan.

Tak dapat dipungkiri jika tindakan Jepang telah menambah ketegangan antara dua negara tetangga di Asia Timur itu. Namun terkait polemik ini, Indonesia juga diharapkan mengambil tindakan antisipasioatif akan adanya efek dari pembuangan air limbah nuklir tersebut.



Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi lingkungan hidup Daniel Johan menyampaikan pemerintah harus merespon tegas terhadap langkah Jepang tersebut. "Bahaya ini, harus serius direspons pemerintah dan langsung melayangkan nota protes keberatan,” ucap Daniel kepada wartawan, Minggu (9/5/2021).

Jika rencana Jepang tersebut dilakukan, politisi dari PKB ini khawatir, ikan-ikan dan mahkuk hidup lainnya di laut akan tercemar limbah nuklir tersebut dan akan membahayakan masyarakat. “Nanti ikan-ikan tangkapan sumber pangan yang dikonsumsi bisa tercemar dan membahayakan kesehatan masyarakat,” tandas Daniel.





Diketahui, rencana Jepang ini mendapat dukungan dari IAEA yang mengatakan pelepasan itu mirip proses pembuangan air limbah dari PLTN di tempat lain di dunia. Air yang mengandung tritium sebenarnya secara rutin dilepaskan dari pembangkit nuklir di seluruh dunia, karena tidak mengeluarkan energi yang cukup untuk menembus kulit manusia dan dianggap relatif tidak berbahaya.

PLTN Fukushima sendiri adalah reaktor nuklir yang mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami pada tahun 2011.

Limbah cair sebanyak lebih dari 1 juta ton tersebut berasal dari air pendingin reaktor, air hujan dan tanah yang merembes setiap hari dan hanya menyisakan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(muh)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More