Dipimpin AHY, Demokrat Dinilai Ingin Jaga Pemilih di 3 Wilayah Ini

Minggu, 19 April 2020 - 17:13 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto/SINDOnews
JAKARTA - Partai Demokrat (PD) di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru saja mengumumkan susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PD.

Pengamat politik Universitas Paramadina Jakarta Ahmad Khoirul Umam menilai komposisi elite pimpinan PD di bawah kepemipinan AHY menunjukkan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini hendak menjaga basis pemilih loyal Demokrat yang saat ini berada pada tiga wilayah utama, yakni Nangro Aceh Darusalam (NAD), Jawa Timur dan Papua.

"Karena itu, sangat bisa dipahami mengapa Teuku Riefky Harsya yang juga pemilik suara tertinggi di Pemilu Aceh 2019 lalu itu didapuk menjadi Sekretaris Jenderal, Renvill Antonio yang saat ini masih berstatus sebagai Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur ditunjuk sebagai Bendahara Umum, dan juga William Wandik yang juga anggota DPR dari Papua ditempatkan di jajaran elite Wakil Ketua Umum," kata Umam kepada SINDOnews, Minggu (19/4/2020).



Di jajaran Wakil Ketua Umum, kata Umam, jika dicermati lebih mendalam, kepemimpinan AHY hendak mencoba memperkuat capaian elektoral partainya dengan membagi posisi enam wakil ketua umum berdasarkan wilayah teritorial, yakni basis Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Kepulauan Maluku.

"Dengan pembagian tersebut, para wakil ketua umum bisa lebih mudah diarahkan untuk mengefektifkan kerja koordinasi, mobilisasi dan kerja-kerja politik lainnya di basis wilayah masing-masing," katanya.(Baca juga: Cucu Penyumbang Pesawat Pertama RI Dampingi AHY di Demokrat, Ini Profilnya )

Dengan perencanaan kinerja yang jelas, ukuran kinerja dan proses eksekusi yang optimal, menurut Umam, kinerja partai bisa dioptimalkan. Menurut dia, PD di bawah kepemimpinan AHY menjanjikan perubahan dan kenaikan elektoral bagi partai penguasa 2004-2014 ini.

Sebagaimana diketahui, pucak prestasi Partai Demokrat terjadi pada Pemilu 2009 dimana mesin partainya mendapatkan perolehan suara sebesar 20,85%. Rekor capaian tersebut belum pernah terpecahkan hingga Pemilu 2019 lalu.

Namun, seiring dengan dinamika politik yang terjadi, elektabilitas PD mengalami penurunan selama dua Pemilu terakhir, yakni 2014 dan 2019.

Pada Pemilu 2014, Demokrat mendapatkan suara 10,19%, dan di Pemilu 2019 mendapatkan suara 7,77%. "Hal ini menjadi tantangan bagi kepengurusan baru PD di bawah kepemimpinan AHY untuk menguji efektivitas kinerjanya untuk mengkonversi tingginya popularitas AHY menjadi kenaikan elektabilitas partainya," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More