Moeldoko Sebut Pelabelan KKB sebagai Teroris Masih Dikaji dengan Seksama

Rabu, 28 April 2021 - 12:50 WIB
Moeldoko. Foto/Dok SINDOnews
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut wacana pengklasifikasian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi teroris masih dikaji. Menurut dia, kajian itu dilakukan secara mendalam dan amat hati-hati.

"Persoalan julukan kita lagi kaji ya, lagi kaji dengan seksama, nanti ditunggu saja seperti apa nantinya," tutur Moeldoko dalam sebuah webinar, Rabu (28/42021)

Dia menjelaskan, kajian tersebut ditujukan agar penyikapan antara ketegasan dan penegakan hak asasi manusia (HAM) dapat terlaksana dengan baik. Baginya, penghormatan terhadap HAM tak boleh luput dalam penyikapan kasus ini.



"Intinya di situ adalah bagaimana meletakkan antara ketegasan dengan penghormatan terhadap HAM. Kita tidak boleh mengabaikan tentang itu," katanya.



Moeldoko menambahkan, di satu sisi juga diperlukan tindakan yang tegas untuk meredam KKB. Menurutnya, tindakan KKB sudah berkaitan dengan rasa takut yang berlebihan bagi masyarakat dan rasa aman yang sudah mulai diragukan di wilayah Papua. "Buktinya kan ada pembunuhan guru, pembunuhan masyarakat asli, pembakaran sekolah, dan lain-lain," ungkapnya.



Selain itu, sambungnya, penanganan KKB yang terukur juga ditekankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Panglima TNI dan Kapolri saat sidang kabinet paripurna beberapa waktu lalu. "Persoalan KKB harus ditangani secara terukur, secara proporsional dengan pendekatan-pendekatan hukum," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, KKB masih terus melancarkan aksinya untuk menebar teror. Terkini, kontak tembak TNI-Polri dengan KKB kembali pecah di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa 27 April 2021.

Dalam kontak tembak ini, sebanyak lima KKB dinyatakan tewas. Sementara satu personel Brimob gugur setelah terkena timah panas kelompok seperatis di Papua tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(zik)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More