Dampak Siklon Tropis Surigae, BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Mencapai 4 Meter
Selasa, 20 April 2021 - 10:34 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) memberikan peringatan dini potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia dampak dari Siklon Tropis Surigae pada 20-21 April 2021.
"Terdapat Siklon Tropis Surigae (925 hPa) di Perairan Timur Filipina dan berdampak pada peningkatan tinggi gelombang mencapai 2.50 - 4.0 meter di Perairan Utara Kepulauan Talaud dan Samudra Pasifik Utara Halmahera," dikutip dari keterangan tertulis BMKG, Selasa (20/4/2021).
BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan angin 5 - 20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara-barat Daya dengan kecepatan angin 5 - 20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten-Jawa Barat, Perairan Kepulauan Talaud dan Samudra Pasifik utara Halmahera bagian utara," jelas BMKG.
BMKG juga mengatakan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter (sedang) berpeluang terjadi sejumlah Perairan Selat Malaka, Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu-Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan Selatan Jawa Tengah.
Kemudian, Pulau Sumba, Selat Lombok bagian utara, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Perairan Pulau Sawu, Laut Sawu bagian selatan, Perairan Kupang-Pulau Rotte, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah-NTT.
Selain itu, Laut Natuna utara, Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe, Perairan Selatan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan Utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua, Laut Arafuru bagian timur.
BMKG juga memprediksi adanya potensi gelombang tinggi dengan kisaran 2,5-4 meter berpotensi terjadi di sejumlah Perairan Selatan Banten-Jawa Barat, Samudera Hindia Selatan Banten-Jawa Barat, Perairan Utara Kepulauan Talaud, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.
BMKG menghimbau masyarakat agar selalu waspada terkait gelombang tinggi dampak Siklon Tropis Surigae ini. Terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m).
"Terdapat Siklon Tropis Surigae (925 hPa) di Perairan Timur Filipina dan berdampak pada peningkatan tinggi gelombang mencapai 2.50 - 4.0 meter di Perairan Utara Kepulauan Talaud dan Samudra Pasifik Utara Halmahera," dikutip dari keterangan tertulis BMKG, Selasa (20/4/2021).
BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan angin 5 - 20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara-barat Daya dengan kecepatan angin 5 - 20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten-Jawa Barat, Perairan Kepulauan Talaud dan Samudra Pasifik utara Halmahera bagian utara," jelas BMKG.
BMKG juga mengatakan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter (sedang) berpeluang terjadi sejumlah Perairan Selat Malaka, Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu-Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan Selatan Jawa Tengah.
Kemudian, Pulau Sumba, Selat Lombok bagian utara, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Perairan Pulau Sawu, Laut Sawu bagian selatan, Perairan Kupang-Pulau Rotte, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah-NTT.
Selain itu, Laut Natuna utara, Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe, Perairan Selatan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan Utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua, Laut Arafuru bagian timur.
BMKG juga memprediksi adanya potensi gelombang tinggi dengan kisaran 2,5-4 meter berpotensi terjadi di sejumlah Perairan Selatan Banten-Jawa Barat, Samudera Hindia Selatan Banten-Jawa Barat, Perairan Utara Kepulauan Talaud, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.
BMKG menghimbau masyarakat agar selalu waspada terkait gelombang tinggi dampak Siklon Tropis Surigae ini. Terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m).
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda