PPP Temui PKS, Rocky Gerung Baca Sinyal Mau Gabung Oposisi
Jum'at, 16 April 2021 - 13:52 WIB
JAKARTA - Pertemuan PPP dengan PKS setidaknya menyiratkan cara pandang baru partai-partai Islam terhadap Indonesia. Begitu pandangan Rocky Gerung yang disampaikan lewat video terbaru di saluran youtube miliknya.
Menurut Rocky, pada rezim ini partai-partai dengan basis massa Islam mengalami dilema. ”Di satu sisi partai-partai seperti PPP, PKS maupun PAN mengetahui kekuasaan memusuhi politik Islam. Mereka tahu salad ini isinya diracik tidak sesuai dengan keinginan partai-partai Islam. Mereka itu sekadar pelengkap penyerta,” ujar Rocky dalam video yang dikutip, Jumat (16/4/2021).
Karena itu, lanjut dia, dalam keadaan mulai terjadi krisis legitimasi saat ini merupakan kesempatan yang dimanfaatkan partai-partai tersebut untuk mengonsolidasi diri. ”PPP ke PKS itu istana mengunjungi oposisi. Tinggal kita lihat apalah PPP akan membujuk PKS masuk istana, atau PPP mau bergabung oposisi,” ujar Rocky.
Rocky membaca kecenderungan yang kedua lebih masuk akal. Sebab dia yakin tidak mungkin PKS akan mau masuk istana karena sedang semangat-semangatnya bersolek. ”Tidak mungkin PKS mau ke istana karena sedang window dressing habis-habisan,” kata mantan dosen pengajar filsafat UI itu.
PKS di mata Rocky melakukan perubahan cukup radikal dengan membuka ”ruang tamu” untuk semua agama. Partai ini mengubah logo dan simbol-simbol lain agar lebih inklusif. ”Tentu masih ada ruang yang tertutup, tapi minimal ruang tamunya sudah dibuka. Justru PPP yang terlihat eksklusif karena simbol Islam ada di situ,” katanya.
Pertemuan PPP dan PKS bagi Rocky sedang menandakan bertemunya pikiran baru untuk melihat Indonesia lebih majemuk. ”Saya anggap PPP sedang meminta izin untuk sejenak duduk ruang tamu PKS sebelum nanti masuk dapur,” ujarnya.
Menurut Rocky, pada rezim ini partai-partai dengan basis massa Islam mengalami dilema. ”Di satu sisi partai-partai seperti PPP, PKS maupun PAN mengetahui kekuasaan memusuhi politik Islam. Mereka tahu salad ini isinya diracik tidak sesuai dengan keinginan partai-partai Islam. Mereka itu sekadar pelengkap penyerta,” ujar Rocky dalam video yang dikutip, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga
Karena itu, lanjut dia, dalam keadaan mulai terjadi krisis legitimasi saat ini merupakan kesempatan yang dimanfaatkan partai-partai tersebut untuk mengonsolidasi diri. ”PPP ke PKS itu istana mengunjungi oposisi. Tinggal kita lihat apalah PPP akan membujuk PKS masuk istana, atau PPP mau bergabung oposisi,” ujar Rocky.
Rocky membaca kecenderungan yang kedua lebih masuk akal. Sebab dia yakin tidak mungkin PKS akan mau masuk istana karena sedang semangat-semangatnya bersolek. ”Tidak mungkin PKS mau ke istana karena sedang window dressing habis-habisan,” kata mantan dosen pengajar filsafat UI itu.
PKS di mata Rocky melakukan perubahan cukup radikal dengan membuka ”ruang tamu” untuk semua agama. Partai ini mengubah logo dan simbol-simbol lain agar lebih inklusif. ”Tentu masih ada ruang yang tertutup, tapi minimal ruang tamunya sudah dibuka. Justru PPP yang terlihat eksklusif karena simbol Islam ada di situ,” katanya.
Pertemuan PPP dan PKS bagi Rocky sedang menandakan bertemunya pikiran baru untuk melihat Indonesia lebih majemuk. ”Saya anggap PPP sedang meminta izin untuk sejenak duduk ruang tamu PKS sebelum nanti masuk dapur,” ujarnya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda