Bukan Masalah, Pembentukan Denwalsus Bersifat Resiprokal
Kamis, 15 April 2021 - 13:11 WIB
JAKARTA - Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati menyatakan pembentukan Detasemen Kawal Khusus (Denwalsus) oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tidak akan menimbulkan masalah. Sebab rencana tersebut sudah melalui pembicaraan yang jelas dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto .
Menurut Nuning, polemik pembentukan Denwalsus di Kementerian Pertahanan (Kemhan) bermula dari unggahan media sosial ajudan Prabowo tanpa informasi yang cukup. Namun, itu sudah diluruskan Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Awal mula polemik ini dari postingan IG ajudan Menhan tanpa info yang cukup. Sudah diluruskan oleh Dahnil Jubir Kemhan. Menurut saya, jika itu penyegaran dari Walsus yang ada serta sudah dibicarakan dengan Panglima TNI, di mana keberadaannya di bawah Mabes TNI, ditambah politik anggarannya jelas, maka tak ada masalah," kata Nuning melalui pesan singkat kepada MNC Portal, Kamis (15/4/2021).
"Jika itu suatu lembaga baru memang harus dibicarakan dengan Komisi I sebagai mitra Kemhan," tambahnya.
Ia menjelaskan, Denwalsus sebetulnya sebagai detasemen protokol untuk jajar kehormatan menyambut tamu negara. Di Kemhan di banyak negara memang memiliki detasemen protokol karena diatur dalam hukum internasional.
"Pak Menhan Indonesia selama ini kalau berkunjung ke luar negeri juga selalu disambut jajar kehormatan. Jadi sifatnya resiprokal. Jadi tidak ada masalah," jelas Nuning.
Sebagaimana diketahui, Menhan Prabowo Subianto membentuk Denwalsus untuk mengawal dirinya, tamu VVIP dari Kemhan, dan pengamanan internal. Denwalsus bukanlah hal baru. Pasukan ini sama dengan pasukan jajar kehormatan yang biasa digunakan dalam menyambut para tamu militer negara-negara lainnya.
"Detasemen khusus untuk pasukan jajar kehormatan menyambut para tamu-tamu militer dari negara-negara hal biasa, sejak lama sudah ada dibawah kendali Mabes TNI yang ditugaskan di Kemhan," ucap Dahnil kepada MNC Portal, Senin 12 April 2021.
Secara khusus, Prabowo meminta Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto agar dapat menyediakan personel yang secara fisik sempurna. Tampilan fisik sempurna dibutuhkan lantaran para pasukan ini dijadikan "tampilan depan" dalam prosesi penyambutan.
Denwalsus Kemhan berasal dari tiga matra yakni TNI AD, TNI AL, dan TNI AU dengan jumlah sekitar 100 personel.
Menurut Nuning, polemik pembentukan Denwalsus di Kementerian Pertahanan (Kemhan) bermula dari unggahan media sosial ajudan Prabowo tanpa informasi yang cukup. Namun, itu sudah diluruskan Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Awal mula polemik ini dari postingan IG ajudan Menhan tanpa info yang cukup. Sudah diluruskan oleh Dahnil Jubir Kemhan. Menurut saya, jika itu penyegaran dari Walsus yang ada serta sudah dibicarakan dengan Panglima TNI, di mana keberadaannya di bawah Mabes TNI, ditambah politik anggarannya jelas, maka tak ada masalah," kata Nuning melalui pesan singkat kepada MNC Portal, Kamis (15/4/2021).
"Jika itu suatu lembaga baru memang harus dibicarakan dengan Komisi I sebagai mitra Kemhan," tambahnya.
Ia menjelaskan, Denwalsus sebetulnya sebagai detasemen protokol untuk jajar kehormatan menyambut tamu negara. Di Kemhan di banyak negara memang memiliki detasemen protokol karena diatur dalam hukum internasional.
"Pak Menhan Indonesia selama ini kalau berkunjung ke luar negeri juga selalu disambut jajar kehormatan. Jadi sifatnya resiprokal. Jadi tidak ada masalah," jelas Nuning.
Sebagaimana diketahui, Menhan Prabowo Subianto membentuk Denwalsus untuk mengawal dirinya, tamu VVIP dari Kemhan, dan pengamanan internal. Denwalsus bukanlah hal baru. Pasukan ini sama dengan pasukan jajar kehormatan yang biasa digunakan dalam menyambut para tamu militer negara-negara lainnya.
"Detasemen khusus untuk pasukan jajar kehormatan menyambut para tamu-tamu militer dari negara-negara hal biasa, sejak lama sudah ada dibawah kendali Mabes TNI yang ditugaskan di Kemhan," ucap Dahnil kepada MNC Portal, Senin 12 April 2021.
Secara khusus, Prabowo meminta Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto agar dapat menyediakan personel yang secara fisik sempurna. Tampilan fisik sempurna dibutuhkan lantaran para pasukan ini dijadikan "tampilan depan" dalam prosesi penyambutan.
Denwalsus Kemhan berasal dari tiga matra yakni TNI AD, TNI AL, dan TNI AU dengan jumlah sekitar 100 personel.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda