Sidang Kasus Bansos, Saksi Kemukakan Manfaat Bansos di Tengah Pandemi
Selasa, 06 April 2021 - 04:27 WIB
JAKARTA - Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat kembali menggelar sidang lanjutan perkara korupsi bantuan sosial (Bansos) Covid-19 dengan terdakwa Direktur Utama PT Mandala Hamonangan Sude Harry Van Sidabuke. Dalam sidang tersebut dihadirkan para saksi dari masyarakat yang menjadi penerima bansos.
"Jadi bagi saya, mendingan saya bansos (paket sembako) karena semuanya ada, entah ada mie-nya,entah beras-nya itu sangat membantu," kata Rumiah ketika ditanya Kuasa Hukum Harry Sidabuke.
Jawaban yang sama juga muncul dari saksi lainnya, yakni Lusia Rahmawati yang merupakan seorang ibu rumah tangga dari Keluruhan Duku Selatan, Koja, Jakarta Utara. Lusia sendiri juga menjadi petugas RT yang membantu keluruhan dalam membagikan bansos sembako di lingkungannya.
Lusia mengaku, masyarakat di lingkungannya tidak ada yang mengeluh soal pembagian bansos sembako sejak April hingga Desember 2020. Kecuali pada saat awal-awal karena ada beberapa warga terdampak Covid-19 yang tidak mendapat bansos tersebut karena belum masuk daftar penerima bansos sembakonya.
"Pada saat pendataan pertama Pak, karena belum terdata, sempat ada warga yang tidak terima, warga juga ada yang komplain karena nama-namanya belum termasuk daftar penerima bantuan, itu pada awal-awal pembagian," ungkap Lusia.
Lusia mengungkapkan, bahwa bansos sembako sangat bermanfaat bagi warga terdampak Covid-19 khususnya di daerahnya tinggal. Dia juga cenderung memilih bansos dalam paket sembako dibandingkan bansos tunai.
"Kalau uang, lebih bermanfaat sembako pak, karena uang...saya kan menerima juga ya bantuan yang dari kemensos dan dari pos itu, kadang kalau saya habis terima yang bantuannya uang besok langsung dihabiskan beli anak jajan, beli kuota gitu... Jadi kalau yang berupa sembako kan ya bisa memasak beras, memasak ala kadarnya beras gitu," pungkasnya.
Baca Juga
"Jadi bagi saya, mendingan saya bansos (paket sembako) karena semuanya ada, entah ada mie-nya,entah beras-nya itu sangat membantu," kata Rumiah ketika ditanya Kuasa Hukum Harry Sidabuke.
Jawaban yang sama juga muncul dari saksi lainnya, yakni Lusia Rahmawati yang merupakan seorang ibu rumah tangga dari Keluruhan Duku Selatan, Koja, Jakarta Utara. Lusia sendiri juga menjadi petugas RT yang membantu keluruhan dalam membagikan bansos sembako di lingkungannya.
Lusia mengaku, masyarakat di lingkungannya tidak ada yang mengeluh soal pembagian bansos sembako sejak April hingga Desember 2020. Kecuali pada saat awal-awal karena ada beberapa warga terdampak Covid-19 yang tidak mendapat bansos tersebut karena belum masuk daftar penerima bansos sembakonya.
"Pada saat pendataan pertama Pak, karena belum terdata, sempat ada warga yang tidak terima, warga juga ada yang komplain karena nama-namanya belum termasuk daftar penerima bantuan, itu pada awal-awal pembagian," ungkap Lusia.
Lusia mengungkapkan, bahwa bansos sembako sangat bermanfaat bagi warga terdampak Covid-19 khususnya di daerahnya tinggal. Dia juga cenderung memilih bansos dalam paket sembako dibandingkan bansos tunai.
"Kalau uang, lebih bermanfaat sembako pak, karena uang...saya kan menerima juga ya bantuan yang dari kemensos dan dari pos itu, kadang kalau saya habis terima yang bantuannya uang besok langsung dihabiskan beli anak jajan, beli kuota gitu... Jadi kalau yang berupa sembako kan ya bisa memasak beras, memasak ala kadarnya beras gitu," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda