Terlanjur Basah, Kubu Moeldoko dkk Diyakini Tak Akan Berdiam Diri

Sabtu, 03 April 2021 - 14:12 WIB
Moeldoko saat berada di arena Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, Deli Serdang, Sumatera Utara 5 Maret 2021. Foto/MPI/Wahyudi Aulia Siregar
JAKARTA - Upaya pengurus Partai Demokrat kubu Moeldoko mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), kandas.

Pada Rabu 31 Maret 2021, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengumumkan menolak mengesahkan kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada 5 Maret 2021 yang dipimpin Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Alasannya, masih terdapat kelengkapan yang belum dipenuhi kubu Moeldoko hingga batas waktu perbaikan dokumen selama seminggu. Diantaranya, tidak adanya surat mandat kepada perwakilan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

Sedangkan salah satu argumen Kemenkumham dalam memutuskan menolak pengesahan pengurus Partai Demokrat kubu Moeldoko itu merujuk pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat tahun 2020 yang telah disahkan dan dicatatkan kementerian yang dipimpin Yasonna Laoly itu.

Maka itu, Yasonna menyampaikan Kemenkumham tidak berwenang untuk menilai perubahan AD/ART Partai Demokrat yang diajukan kubu Moeldoko tersebut. Lalu, akankah kubu Moeldoko berdiam diri menyikapi keputusan Kemenkumham itu?



“KLB Demokrat pasti melawan. Terlanjur basah mandi sekalian,” ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno kepada SINDOnews, Kamis 1 April 2021.

Buktinya, kata Adi Prayitno, kubu Moeldoko menyatakan akan menggugat di pengadilan terkait sejumlah kejanggalan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). “Misalnya soal AD/ART dan sejumlah pendiri partai yang banyak dihilangkan di mukaddimah,” kata Adi.

Menurut Adi, keputusanKemenkumham yang menolak permohonan pengesahan kubu Moeldoko dkk ibarat babak pertama. Ke depan, Adi memprediksi masih banyak pertarungan yang bakal terjadi antara kubu AHY dengan Moeldoko.

Terutama, lanjut Adi, kubu KLB atau Moeldoko yang terus mencari celah perlawanan untuk menang. Adi menjelaskan, politik pada hakikatnya adalah memenangkan banyak pertempuran.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More