Demokrat Kubu Moeldoko Hormati Keputusan Pemerintah

Kamis, 01 April 2021 - 07:08 WIB
Kubu Moeldoko menghormati keputusan pemerintah yang menolak kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang, Sumatera Utara. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat (PD) pimpinan Moeldoko , Saiful Huda Ems menyatakan, pihaknya menghormati keputusan pemerintah yang menolak kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang, Sumatera Utara.

Menurutnya, keputusan ini membuktikan bahwa tidak ada sama sekali intervensi pemerintah dalam persoalan internal Partai Demokrat. Ini juga membuktikan bahwa Moeldoko telah difitnah oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menuduh pemerintah berada di belakangnya.

"Marilah kita menggunakan cara politik yang cerdas, bersih dan santun, bukan cara-cara liar dan menebar kebohongan dan fitnah kepada masyarakat," kata Saiful, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Ditolak Pemerintah, Kubu Moeldoko Minta Seluruh Pendukung Tenang dan Tetap Solid





Demikian juga adanya isu miring yang dikembangkan oleh orang tidak bertanggung jawab yang menuduh Moeldoko mau mengkudeta beberapa partai politik lainnya. Saiful menegaskan, hal itu merupakan fitnah kejam yang sama sekali tidak benar dan telah dibantah langsung oleh pimpinan pimpinan partai.

Di sisi lain, pria yang akrab disapa SHE ini kembali mengatakan, bahwa sejak awal kesediaan Moeldoko memimpin partai berlambang bintang mercy didasari untuk membenahi proses demokrasi yang berkembang di internal partai.

"Kader-kader senior Partai Demokrat mendatangi, meminta, dan meminang Bapak Moeldoko untuk membenahi Partai Demokrat yang telah bergeser menjadi partai yang tidak lagi demokratis, dari terbuka menjadi tertutup, dari kedaulatan rakyat (meritokrasi) menjadi kedaulatan tirani dan keluargais (Cikeastokrasi)," ujarnya.

Baca juga: Ditolak Kemenkumham, Moeldoko dkk Disarankan Bikin Partai Baru

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(abd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More