Peran Keluarga Penting Dorong Partisipasi Vaksinasi Lansia
Rabu, 31 Maret 2021 - 22:25 WIB
JAKARTA - Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melansir jumlah lanjut usia (lansia ) di Indonesia pada tahun 2020 berada pada kisaran angka 80 juta penduduk.
Wilayah dengan jumlah lansia terbanyak adalah Yogyakarta, berjumlah 14,5 juta jiwa. Posisi kedua, Jawa Tengah (13,4 juta), Jawa Timur (13 juta), Bali (11,3 juta) dan kelima adalah Sulawesi Utara dengan jumlah mencapai 11,2 juta orang.
"Sehingga (untuk menyukseskan vaksinasi) harus menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak yang punya orang tua atau kakek, nenek atau lansia untuk betul-betul memaknai pentingnya vaksinasi bagi lansia untuk memproteksi mereka," kata Direktur Jendral Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu.
Maxi mengatakan itu dalan seminar daring yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Rabu (31/3/2021).
Dia menjelaskan, pihaknya juga sudah memulai berbagai terobosan agar jumlah vaksinasi untuk lansia ditingkatkan sesuai target. Caranya antara lain memberikan akses vaksinasi kepada para pihak yang bisa membawa dua lansia untuk divaksinasi.
Terobosan lainnya melakukan mobilisasi dengan menyiapkan alat transportasi supaya lansia mudah menjangkau titik-titik pelaksanaan vaksinasi yang sudah ditentukan.
Sementara itu, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization, Sri Rezeki menilai perlu dilakukan sosialisasi masif mengenai manfaat vaksinasi bagi lansia. Langkah tersebut diperlukan agar membangkitkan kesadaran lansia maupun keluarganya.
"Bagaimana kita mengelola (sosialisasi-red) ini agar menarik. Tetapi mungkin harus ada yang dipikirkan baik-baik. Kita tidak hanya memikirkan pendidikan untuk vaksin, tapi the whole life. Itu mungkin yang harus diubah perilaku kita semua," tuturnya.
Selain peran keluarga, Sri Rezeki juga menegaskan peran media sebagai penyampai pesan. Di tengah digitalisasi, para pihak terkait diharapkan dapat memanfaatkan jenis media dengan efektif.
Perlu diketahui, sepanjang masa pandemi Covid 19, lebih dari 50 persen masyarakat mengaku mendapat sumber informasi melalui saluran berita televisi.Dalam diskusi KPCPEN sebelumnya juga dibahas betapa hoaks terkait vaksin dan vaksinasi di media sosial berdampak negatif terhadap penyelenggaraan program vaksinasi di Indonesia.
Wilayah dengan jumlah lansia terbanyak adalah Yogyakarta, berjumlah 14,5 juta jiwa. Posisi kedua, Jawa Tengah (13,4 juta), Jawa Timur (13 juta), Bali (11,3 juta) dan kelima adalah Sulawesi Utara dengan jumlah mencapai 11,2 juta orang.
"Sehingga (untuk menyukseskan vaksinasi) harus menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak yang punya orang tua atau kakek, nenek atau lansia untuk betul-betul memaknai pentingnya vaksinasi bagi lansia untuk memproteksi mereka," kata Direktur Jendral Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu.
Maxi mengatakan itu dalan seminar daring yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Rabu (31/3/2021).
Dia menjelaskan, pihaknya juga sudah memulai berbagai terobosan agar jumlah vaksinasi untuk lansia ditingkatkan sesuai target. Caranya antara lain memberikan akses vaksinasi kepada para pihak yang bisa membawa dua lansia untuk divaksinasi.
Terobosan lainnya melakukan mobilisasi dengan menyiapkan alat transportasi supaya lansia mudah menjangkau titik-titik pelaksanaan vaksinasi yang sudah ditentukan.
Sementara itu, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization, Sri Rezeki menilai perlu dilakukan sosialisasi masif mengenai manfaat vaksinasi bagi lansia. Langkah tersebut diperlukan agar membangkitkan kesadaran lansia maupun keluarganya.
"Bagaimana kita mengelola (sosialisasi-red) ini agar menarik. Tetapi mungkin harus ada yang dipikirkan baik-baik. Kita tidak hanya memikirkan pendidikan untuk vaksin, tapi the whole life. Itu mungkin yang harus diubah perilaku kita semua," tuturnya.
Selain peran keluarga, Sri Rezeki juga menegaskan peran media sebagai penyampai pesan. Di tengah digitalisasi, para pihak terkait diharapkan dapat memanfaatkan jenis media dengan efektif.
Perlu diketahui, sepanjang masa pandemi Covid 19, lebih dari 50 persen masyarakat mengaku mendapat sumber informasi melalui saluran berita televisi.Dalam diskusi KPCPEN sebelumnya juga dibahas betapa hoaks terkait vaksin dan vaksinasi di media sosial berdampak negatif terhadap penyelenggaraan program vaksinasi di Indonesia.
(dam)
tulis komentar anda