Pertamina Gas Dukung Program 500 Megawatt Maluku dan Pengembangan Tenaga Kerja Nasional Daerah

Selasa, 30 Maret 2021 - 17:32 WIB
Subholding Gas turut andil dalam program Program 500 megawatt (MW) Provinsi Maluku dan Program Pengembangan Tenaga Kerja Nasional Daerah (TKND) Maluku.
JAKARTA - Subholding Gas sebagai bagian dari Holding Migas Nasional PT Pertamina (Persero), memiliki andil besar dalam upaya mencapai bauran energi nasional dan memberikan efek berganda terhadap kesejahteraan masyarakat.

Peran tersebut secara berkesinambungan dilaksanakan dalam berbagai terobosan sehingga PT Pertamina Gas (Pertagas) selaku bagian dari Subholding Gas turut andil dalam program Program 500 megawatt (MW) Maluku dan Program Pengembangan Tenaga Kerja Nasional Daerah (TKND) Maluku.

Pertagas diwakili Direktur Utama Wiko Migantoro menandatangani Memo of Understanding (MoU) dengan Direktur Utama PT Maluku Energi Abadi (Perseroda) Musalam Latuconsina, untuk rencana kerja sama Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi di Provinsi Maluku, Selasa (30/3/21).

Program 500 MW Maluku diluncurkan untuk mendukung program kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas dalam menyedian akses dan pasokan energi yang cukup untuk masyarakat Maluku. Serta mendorong percepatan pencapaian target produksi 1 BOPD dan 12 MMSCFD gas pada 2030, melalui dukungan terhadap percepatan pengembangan infrastruktur gas di Pulau Seram, Maluku.





Gubernur Maluku Murad Ismail menyampaikan optimismenya. Menurutnya, dengan diluncurkannya program 500 megawatt, selain akan menjadikan Maluku terang benderang, juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi secara konkret kepada seluruh masyarakat Maluku, hingga akhirnya Maluku terlepas dari kemiskinan.

Pengembangan gas ditargetkan akan memberikan solusi di bidang ketenagalistrikan dengan menyediakan pasokan gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sampai saat ini masih menggunakan high speed diesel, karena belum mendapatkan pasokan gas.

“Pemanfaatan gas bumi nasional akan mendorong efisiensi produksi energi listrik, yang secara nyata akan mampu menjadi pendorong perekonomian Provinsi Maluku dengan ketersediaan energi listrik yang bersaing dan berkelanjutan,” katanya.

Musalam menjelaskan bahwa potensi gas Wilayah Kerja Seram Non Bula diyakini dapat mendukung pasokan gas untuk proyek strategis Lumbung Ikan Nasional serta memasok pembangkit eksisting dan baru di Provinsi Maluku dan sekitarnya sesuai RUPTL 2018-2028 yang menurutnya setara dengan total kapasitas 500 MW, dengan total nilai investasi sebesar Rp12 triliun.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More