Jokowi: Kita Kadang-Kadang Ngintip Terus, Ini Covid-nya Naik Ndak
Jum'at, 26 Maret 2021 - 13:32 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengaku saat ada pelonggaran salah satu sektor dirinya selalu memantau perkembangan Covid-19. Hal ini juga berlaku saat pembelajaran tatap muka dibuka. Jika ada kenaikan kasus Covid-19 , langsung diperketat kembali.
"Begitu dilonggarkan di sebuah sektor, kita kadang-kadang ngintip terus, ini Covid-nya naik ndak. Begitu naik setop," katanya pada Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional V Apkasi di Istana Negara, Jumat (26/3/2021).
Dia berharap agar para bupati juga melakukan hal yang serupa. Termasuk dalam pelonggaran sektor pendidikan yang memperbolehkan adanya pembelajaran tatap muka.
"Para bupati juga harus seperti itu. Lihat dibuka sekolah tatap muka terbatas tapi cek betul ada kasus harian naik atau tidak. Begitu naik, hati-hati harus ada policy, harus ada kebijakan yang cepat. Begitu juga buka, misalnya buka pasar, Covid-nya naik dua kali, setop," ungkapnya.
Jokowi menekankan bahwa dalam hal penanganan Covid-19 sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah maupun pusat. Dia mengakui bahwa hal ini tidaklah mudah. "Kalau ndak (dipantau terus), Covid-nya ndak dapet naik terus, ekonominya juga ndak dapet turun terus. Hati-hati karena ini berhubungan, berhubungan,” ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi meminta agar para bupati tidak lengah dalam penanganan Covid-19. Meskipun dia menyebut bahwa saat ini kasus di daerah cenderung menurun, tapi tetap harus wasapda.
"Sekali lagi jangan lengah. Lakukan testing, tracing dan treatment. Tes, lacak, kemudian diisolasi, dirawat. Jangan sampai lepas dari ini. Terutama yang masih zona merah, yang masih zona oranye harus didorong, diteken terus agar masuk ke zona hijau,” pungkasnya.
"Begitu dilonggarkan di sebuah sektor, kita kadang-kadang ngintip terus, ini Covid-nya naik ndak. Begitu naik setop," katanya pada Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional V Apkasi di Istana Negara, Jumat (26/3/2021).
Dia berharap agar para bupati juga melakukan hal yang serupa. Termasuk dalam pelonggaran sektor pendidikan yang memperbolehkan adanya pembelajaran tatap muka.
Baca Juga
"Para bupati juga harus seperti itu. Lihat dibuka sekolah tatap muka terbatas tapi cek betul ada kasus harian naik atau tidak. Begitu naik, hati-hati harus ada policy, harus ada kebijakan yang cepat. Begitu juga buka, misalnya buka pasar, Covid-nya naik dua kali, setop," ungkapnya.
Jokowi menekankan bahwa dalam hal penanganan Covid-19 sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah maupun pusat. Dia mengakui bahwa hal ini tidaklah mudah. "Kalau ndak (dipantau terus), Covid-nya ndak dapet naik terus, ekonominya juga ndak dapet turun terus. Hati-hati karena ini berhubungan, berhubungan,” ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi meminta agar para bupati tidak lengah dalam penanganan Covid-19. Meskipun dia menyebut bahwa saat ini kasus di daerah cenderung menurun, tapi tetap harus wasapda.
"Sekali lagi jangan lengah. Lakukan testing, tracing dan treatment. Tes, lacak, kemudian diisolasi, dirawat. Jangan sampai lepas dari ini. Terutama yang masih zona merah, yang masih zona oranye harus didorong, diteken terus agar masuk ke zona hijau,” pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda