Pemerintah Segera Putuskan Mudik Lebaran 2021 Dilarang atau Tidak
Jum'at, 19 Maret 2021 - 14:54 WIB
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 , Doni Monardo menegaskan bahwa kebijakan mudik Lebaran 2021 dilarang atau tidak akan diputuskan dalam waktu dekat dalam rapat menteri.
“Menyangkut masalah mudik, sebagaimana yang selama ini dilakukan kebijakan tentang mudik ini akan dikeluarkan dalam rapat tingkat menteri dipimpin oleh Bapak Menko Perekonomian. Dan tentunya kita bersabar mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama pemerintah dan Bapak menteri selaku Ketua Komite akan memimpin rapat sehingga keputusan itu nantinya akan menjadi dasar kita semua,” ujar Doni pada Konferensi Pers Perpanjangan PPKM Mikro, secara virtual, Jumat (19/3/2021).
Namun, Doni mengatakan bahwa pengalaman libur panjang sebelumnya bahwa setelah libur panjang akan dibarengi dengan peningkatan kasus. “Tetapi saya lagi pengalaman yang sebelumnya, setelah libur dibarengi dengan kasus yang meningkat.”
Doni mengatakan pada bulan Februari yang lalu ada libur panjang juga atau hari kejepit yaitu Imlek. “Bapak Menko memerintahkan saya untuk melakukan pembatasan. Sehingga untuk ASN, kemudian pegawai BUMN dan Polri dilarang untuk luar kota,” katanya.
Demikian juga beberapa minggu yang lalu, Doni mengatakan, ada libur yang cukup panjang yaitu Isra Mikraj dan Hari Raya Nyepi itu pun kepada TNI, Polri, ASN dan karyawan BUMN tidak boleh keluar kota. “Dan itu semua dipatuhi. Setelah semuanya taat dengan keputusan pemerintah semuanya mengikuti.”
Nah, bagaimana dengan karyawan swasta? “Kami juga berkoordinasi dengan Ketua Kadin atas perintah pamanku dan juga kepada Ibu Menteri Tenaga Kerja sifatnya adalah mengimbau,” ungkap Doni.
Doni pun mengingatkan bahwa COVID-19 belum berakhir, dan tidak tahu sampai kapan akan berakhir. “Jadi kami juga berharap para pimpinan perusahaan juga mengingatkan karyawannya untuk bersabar dulu. COVID-19 belum akan berakhir. Sampai kapan kita juga belum tahu,” tegasnya.
Meskipun, kata Doni, prestasi saat ini angka kasus sakit menurun, sembuhnya meningkat, BOR di rumah sakit rata-rata sudah di bawah 50%. “Hanya ada beberapa provinsi saja yang masih berada di atas 60%, tapi itupun di bawah 70%. Jakarta yang semula BORnya sangat tinggi sekarang sudah sangat rendah bahkan isolasinya sudah di bawah 60 untuk hasilnya sekitar 63-64%,” katanya.
“Menyangkut masalah mudik, sebagaimana yang selama ini dilakukan kebijakan tentang mudik ini akan dikeluarkan dalam rapat tingkat menteri dipimpin oleh Bapak Menko Perekonomian. Dan tentunya kita bersabar mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama pemerintah dan Bapak menteri selaku Ketua Komite akan memimpin rapat sehingga keputusan itu nantinya akan menjadi dasar kita semua,” ujar Doni pada Konferensi Pers Perpanjangan PPKM Mikro, secara virtual, Jumat (19/3/2021).
Namun, Doni mengatakan bahwa pengalaman libur panjang sebelumnya bahwa setelah libur panjang akan dibarengi dengan peningkatan kasus. “Tetapi saya lagi pengalaman yang sebelumnya, setelah libur dibarengi dengan kasus yang meningkat.”
Doni mengatakan pada bulan Februari yang lalu ada libur panjang juga atau hari kejepit yaitu Imlek. “Bapak Menko memerintahkan saya untuk melakukan pembatasan. Sehingga untuk ASN, kemudian pegawai BUMN dan Polri dilarang untuk luar kota,” katanya.
Demikian juga beberapa minggu yang lalu, Doni mengatakan, ada libur yang cukup panjang yaitu Isra Mikraj dan Hari Raya Nyepi itu pun kepada TNI, Polri, ASN dan karyawan BUMN tidak boleh keluar kota. “Dan itu semua dipatuhi. Setelah semuanya taat dengan keputusan pemerintah semuanya mengikuti.”
Nah, bagaimana dengan karyawan swasta? “Kami juga berkoordinasi dengan Ketua Kadin atas perintah pamanku dan juga kepada Ibu Menteri Tenaga Kerja sifatnya adalah mengimbau,” ungkap Doni.
Doni pun mengingatkan bahwa COVID-19 belum berakhir, dan tidak tahu sampai kapan akan berakhir. “Jadi kami juga berharap para pimpinan perusahaan juga mengingatkan karyawannya untuk bersabar dulu. COVID-19 belum akan berakhir. Sampai kapan kita juga belum tahu,” tegasnya.
Meskipun, kata Doni, prestasi saat ini angka kasus sakit menurun, sembuhnya meningkat, BOR di rumah sakit rata-rata sudah di bawah 50%. “Hanya ada beberapa provinsi saja yang masih berada di atas 60%, tapi itupun di bawah 70%. Jakarta yang semula BORnya sangat tinggi sekarang sudah sangat rendah bahkan isolasinya sudah di bawah 60 untuk hasilnya sekitar 63-64%,” katanya.
(kri)
tulis komentar anda