Dokter Spesialis RSPAD: Aprilia Manganang Tak Punya Rahim dan Tak Pernah Haid
Jum'at, 19 Maret 2021 - 13:01 WIB
JAKARTA - Dokter spesialis bedah plastik RSPAD Gatot Subroto yang menjadi saksi ahli persidangan pergantian status Serda Aprilia Santini Manganang, Kolonel CKM Guntoro mengungkapkan yang bersangkutan selama ini tidak pernah haid atau menstruasi. Hal itu disebabkan lantaran Aprilia tidak mempunyai rahim.
Hal itu terungkap setelah dokter Guntoro memeriksa organ dalam Aprilia Manganang menggunakan Magnetic Resonant Imaging (MRI) pada 9 Februari lalu. "Selama ini Aprilia tidak pernah haid atau menstruasi. Jadi ini sesuai, memang dia tidak punya rahim," kata Guntoro di Mabesad, Jakarta Pusat, Jumat (19/3/2021). Baca juga: Suara Bergetar dan Mata Berkaca-kaca, Serda Aprilia: Saya Ingin Jadi Lelaki Sejati
Guntoro memaparkan, ketika memeriksa rongga panggul menggunakan MRI, dirinya tidak menemukan penanda bahwa Manganang merupakan perempuan. Seperti misalnya rahim, indung telur ataupun vagina, justru yang ditemukan dari pemeriksaan adalah prostat. "Prostat itu hanya dimiliki oleh laki-laki. Demikian juga dari MRI dipastikan juga di kantong buah zakar itu memang ada testisnya. Itu juga menunjukkan Aprilia ini laki-laki," ucapnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada postur tubuh dan pemeriksaan menggunakan MRI ini, dokter Guntoro mendiagnosis Aprilia menderita hipospadia. Hipospadia adalah kelainan anatomis bawaan lahir yang diderita oleh anak laki-laki berakibat ukuran penis yang kecil dan melengkung ke bawah ataupun ke dalam. "Kemudian muara saluran kencing tidak berada pada posisi yang normal yaitu di ujung penis, tapi di bagian bawah penis dengan variasinya sampai ada yang di bawah kantung kemaluan atau buah zakar. Ini termasuk kategori hipospadia yang berat, kita sebutnya hipospadia tipe scrostalis," ungkapnya.
Hal itu terungkap setelah dokter Guntoro memeriksa organ dalam Aprilia Manganang menggunakan Magnetic Resonant Imaging (MRI) pada 9 Februari lalu. "Selama ini Aprilia tidak pernah haid atau menstruasi. Jadi ini sesuai, memang dia tidak punya rahim," kata Guntoro di Mabesad, Jakarta Pusat, Jumat (19/3/2021). Baca juga: Suara Bergetar dan Mata Berkaca-kaca, Serda Aprilia: Saya Ingin Jadi Lelaki Sejati
Guntoro memaparkan, ketika memeriksa rongga panggul menggunakan MRI, dirinya tidak menemukan penanda bahwa Manganang merupakan perempuan. Seperti misalnya rahim, indung telur ataupun vagina, justru yang ditemukan dari pemeriksaan adalah prostat. "Prostat itu hanya dimiliki oleh laki-laki. Demikian juga dari MRI dipastikan juga di kantong buah zakar itu memang ada testisnya. Itu juga menunjukkan Aprilia ini laki-laki," ucapnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada postur tubuh dan pemeriksaan menggunakan MRI ini, dokter Guntoro mendiagnosis Aprilia menderita hipospadia. Hipospadia adalah kelainan anatomis bawaan lahir yang diderita oleh anak laki-laki berakibat ukuran penis yang kecil dan melengkung ke bawah ataupun ke dalam. "Kemudian muara saluran kencing tidak berada pada posisi yang normal yaitu di ujung penis, tapi di bagian bawah penis dengan variasinya sampai ada yang di bawah kantung kemaluan atau buah zakar. Ini termasuk kategori hipospadia yang berat, kita sebutnya hipospadia tipe scrostalis," ungkapnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda