Usai Beri Penghargaan, Ini Harapan Menteri LHK kepada Rimbawan Indonesia
Rabu, 17 Maret 2021 - 06:01 WIB
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Bakti Rimbawan, di Plasa Sujono Suryo Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa 16 Maret 2021. Peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-38 tahun ini bertema 'Terus Berbakti di Tengah Pandemi untuk Lingkungan dan Hutan Lestari'.
Apresiasi juga ditujukan Siti kepada para Rimbawan atas pencapaian penurunan deforestasi hingga 75,03 % di periode 2019-2020, seluas 115,46 ribu ha. Capaian ini merupakan deforestasi dengan angka terendah sepanjang sejarah.
Selain itu, apresiasi disampaikan atas kerja keras dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hutan sosial, pekerjaan pemulihan lingkungan dengan penanaman pohon dan mangrove secara luas, dan rehabilitasi gambut.
"Upaya-upaya lain yang patut diapresiasi di antaranya perlindungan dan patroli hutan kawasan konservasi, penyelamatan satwa liar dan keanekaragaman hayati, usaha hutan lestari, dan penegakan hukum," ucapnya.
Begitu pula kerja-kerja preparasi kebijakan, peningkatan SDM, pengawasan dan inovasi serta penelitian murni dan kerja laboratorium. Yang tidak kalah penting, peran policy advice untuk menjawab berbagai persoalan yang ada di lapangan. Demikian pula dalam diplomasi internasional, menyangkut upaya-upaya sektor kehutanan dalam pengendalian perubahan iklim.
"Saya tahu persis, bukan pekerjaan yang mudah, dengan tantangan yang sangat berat, pada semua bidang-bidang tugas tersebut," ungkapnya.
Ke depan, Siti menegaskan, tugas yang dihadapi tidak akan berkurang dan akan juga lebih besar tantangannya. Menteri Siti menekankan seluruh jajaran di KLHK harus siap menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
"Saya mengajak kita semua mencermati dengan sebaik-baiknya, melakukan internalisasi, dan terus mempersiapkan berbagai instrumen kebijakan, dan instrumen kerja, termasuk membuat personil KLHK lebih well-equiped, lebih melengkapi diri dengan segala pengetahuan, dan pemahaman kerja, serta skill lapangan yang memenuhi standar, untuk memenuhi kebutuhan panggilan tugas," katanya.
Apresiasi juga ditujukan Siti kepada para Rimbawan atas pencapaian penurunan deforestasi hingga 75,03 % di periode 2019-2020, seluas 115,46 ribu ha. Capaian ini merupakan deforestasi dengan angka terendah sepanjang sejarah.
Selain itu, apresiasi disampaikan atas kerja keras dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hutan sosial, pekerjaan pemulihan lingkungan dengan penanaman pohon dan mangrove secara luas, dan rehabilitasi gambut.
"Upaya-upaya lain yang patut diapresiasi di antaranya perlindungan dan patroli hutan kawasan konservasi, penyelamatan satwa liar dan keanekaragaman hayati, usaha hutan lestari, dan penegakan hukum," ucapnya.
Begitu pula kerja-kerja preparasi kebijakan, peningkatan SDM, pengawasan dan inovasi serta penelitian murni dan kerja laboratorium. Yang tidak kalah penting, peran policy advice untuk menjawab berbagai persoalan yang ada di lapangan. Demikian pula dalam diplomasi internasional, menyangkut upaya-upaya sektor kehutanan dalam pengendalian perubahan iklim.
"Saya tahu persis, bukan pekerjaan yang mudah, dengan tantangan yang sangat berat, pada semua bidang-bidang tugas tersebut," ungkapnya.
Ke depan, Siti menegaskan, tugas yang dihadapi tidak akan berkurang dan akan juga lebih besar tantangannya. Menteri Siti menekankan seluruh jajaran di KLHK harus siap menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
"Saya mengajak kita semua mencermati dengan sebaik-baiknya, melakukan internalisasi, dan terus mempersiapkan berbagai instrumen kebijakan, dan instrumen kerja, termasuk membuat personil KLHK lebih well-equiped, lebih melengkapi diri dengan segala pengetahuan, dan pemahaman kerja, serta skill lapangan yang memenuhi standar, untuk memenuhi kebutuhan panggilan tugas," katanya.
tulis komentar anda