Kubu AHY Ungkap Peserta KLB Sumut Merupakan Kader dan Caleg Partai Lain
Jum'at, 12 Maret 2021 - 20:15 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi Keanggotaan Partai Demokrat (PD), Herman Khaeron menyatakan berdasarkan AD/ART pasal 83 ayat 1 penyelenggara KLB atau Kongres biasa adalah DPP Partai Demokrat yang sah yakni Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) .
"Sehingga kami juga mempertanyakan siapa sebenarnya panitia yang menyelenggarakan KLB abal-abal itu. Karena di dalam AD/ART jelas bahwa palaksana dari atau penyelenggara kongres luar biasa yang biasa itu dilaksanakan oleh DPP," ujarnya dalam jumpa pers, Jumat (12/3/2021).
Untuk itu, Herman mengaku harus mengungkap bagaimana manipulasi oleh kelompok Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD (GPK-PD) dengan mengatasnamakan peserta KLB tersebut. "Orangnya memang ada. Jadi ini yang lucu ya, orangnya memang ada tapi sama seperti pertanyaan wartawan di jalan terusan lembang yang beberapa hari lalu bahwa apakah yang hadir itu (pemilik suara sah)," katanya.
Herman melanjutkan, untuk membuktikan bahwa peserta KLB adalah yang bukan pemilik suara sah, ia mencontohkan beberapa peserta KLB yang hadir. "Ada seorang peserta KLB bernama Edi Saputra mewakili Provinsi Aceh, di Facebook-nya saudara Edi Saputra mengeluarkan pernyataan bahwa yang bersangkutan hadir di acara KLB tentu KLB abal-abal itu mewakili Provinsi Aceh atas undangan panitia. Tetapi yang bersangkutan juga mengatakan tidak benar, kalau yang bersangkutan akan memimpin PD Bireun karena yang bersangkutan (ternyata) sudah menjadi kader partai lain," ungkapnya.
Kemudian, kata Herman, ada contoh lain yakni Saudara Daday Hudaya. Daday juga ternyata pada Pileg 2019 lalu sudah menjadi caleg dari partai lain. "Kemudian ada Saudara Ilal, ada saudara Samad juga mewakili dari NTB yang juga sudah menjadi kader lain. Saya kira contoh-contoh lainnya banyak, kami mendapatkan banyak data yang tentu tidak dihadirkan pada kesempatan hari ini," tukasnya.
"Sehingga kami juga mempertanyakan siapa sebenarnya panitia yang menyelenggarakan KLB abal-abal itu. Karena di dalam AD/ART jelas bahwa palaksana dari atau penyelenggara kongres luar biasa yang biasa itu dilaksanakan oleh DPP," ujarnya dalam jumpa pers, Jumat (12/3/2021).
Untuk itu, Herman mengaku harus mengungkap bagaimana manipulasi oleh kelompok Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD (GPK-PD) dengan mengatasnamakan peserta KLB tersebut. "Orangnya memang ada. Jadi ini yang lucu ya, orangnya memang ada tapi sama seperti pertanyaan wartawan di jalan terusan lembang yang beberapa hari lalu bahwa apakah yang hadir itu (pemilik suara sah)," katanya.
Herman melanjutkan, untuk membuktikan bahwa peserta KLB adalah yang bukan pemilik suara sah, ia mencontohkan beberapa peserta KLB yang hadir. "Ada seorang peserta KLB bernama Edi Saputra mewakili Provinsi Aceh, di Facebook-nya saudara Edi Saputra mengeluarkan pernyataan bahwa yang bersangkutan hadir di acara KLB tentu KLB abal-abal itu mewakili Provinsi Aceh atas undangan panitia. Tetapi yang bersangkutan juga mengatakan tidak benar, kalau yang bersangkutan akan memimpin PD Bireun karena yang bersangkutan (ternyata) sudah menjadi kader partai lain," ungkapnya.
Kemudian, kata Herman, ada contoh lain yakni Saudara Daday Hudaya. Daday juga ternyata pada Pileg 2019 lalu sudah menjadi caleg dari partai lain. "Kemudian ada Saudara Ilal, ada saudara Samad juga mewakili dari NTB yang juga sudah menjadi kader lain. Saya kira contoh-contoh lainnya banyak, kami mendapatkan banyak data yang tentu tidak dihadirkan pada kesempatan hari ini," tukasnya.
(cip)
tulis komentar anda